Bab 17

1942 Kata

Pelukan Banyu bertahan selama kurang lebih lima belas menit untuk bisa menahan istrinya supaya tidak fokus ke pekerjaannya. Selama itu juga Banyu merasakan perasaan yang lain, seperti ada sesuatu yang membuat Banyu tidak bisa melepaskan seorang Bening dalam hidupnya. Perasaan yang baru muncul sekarang, disaat Bening mulai menyerah kepada pernikahannya. Banyu memejamkan matanya sebentar, menikmati pelukan hangat mereka berdua, yang baru kali ini mereka rasakan. Bening menengadah, matanya melihat wajah Banyu yang masih sedikit pucat. “Mas… kamu beneran tidur?” tanya Bening dengan suara yang mulai parau. “Hm.” Banyu hanya menjawab sebatas gumaman saja. Banyu semakin mengeratkan pelukan mereka, seolah-olah memang takut di antara mereka ada yang pergi. “Mas, ini terlalu kenceng peluknya!”

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN