2

1697 Kata
Pagi ini adalah hari senin. Raisa dan Milo akan mulai pergi untuk mencari sekolahan baru untuk Raisa. Padahal tadi Milo sudah meminta Raisa untuk tidak ikut atau jika Raisa ingin ikut, Milo meminta kepada Raisa agar besok saja mencari sekolahnya. Namun sekali Raisa tetaplah Raisa. Raisa tetap menginginkan saat ini untuk pergi mencari sekolah. Milo pun akhirnya menyerah dan mengiyakan Raisa. Mereka pun saat ini sudah bersiap-siap dengan baju dan dokumen milik Raisa. Saat ini, mereka berdua pun sudah berada di dalam perjalanan menuju ke sekolah. Sudah ada beberapa pilihan sekolah yang tadi malam dipikirkan oleh Milo dan Raisa. Namun mereka berdua tidak tahu manakah yang bisa menerima Raisa tersebut. "Kita mau kemana dulu A?" tanya Raisa kepada Milo yang sedang menyetir itu. "Di urutin aja gimana? Mulai dari yang terdekat ya. SMP 6" ujar Milo yang diangguki oleh Raisa. Mereka pun saat ini sudah berada di perjalanan ke SMP 6. Dan akhirnya mereka berdua pun sampai juga di SMP 6. Disana Milo langsung ditanyai oleh Satpam dari SMP 6 dan setelah mengatakan jika Milo akan mendaftarkan Raisa ke sekolah, pak satpam itu pun langsung mengantarkan Milo dan Raisa menuju ke ruang tata usaha yang mengurusi tentang hal tersebut. "Nah untuk ruangan tata usahanya ini ya mas, mba. Kalo begitu saya tinggal dulu" ujar Pak Satpam dan Raisa serta Milo pun mengucapkan terimakasih tersebut. Mereka berdua pun masuk ke dalam ruang tata usaha dan setelah di jelaskan mengenai kedatangan mereka berdua, petugas tata usaha tersebut sangat menyayangkan karena Raisa tidak bisa pindah ke SMP 6. Hal itu di karenakan untuk SMP 6 sendiri tidak menerima siswa pindahan untuk kelas 9, karena nantinya akan susah untuk mengurus data-data untuk ujian dan akan sangat sulit nantinya. Raisa dan Milo pun sedih dan mereka keluar dari ruang tata usaha tersebut setelah akhirnya mereka berdua berpamitan disana. Mereka berdua pun saat ini langsung meninggalkan SMP 6 dan beralih ke SMP lainnya. Dan sama saja endingnya juga. Di SMP yang lainnya, mereka juga menolak Raisa karena Raisa yang saat ini sudah kelas 9 akan sangat sulit sekali mengurus data-data untuk ujiannya nanti. Dan saat ini mereka berdua sedang di dalam perjalanan menuju ke SMP terakhir mereka. "Ini SMP terakhir A, kalo Caca ga bisa masuk, berarti Caca harus di SMP swasta ya A?" tanya Raisa dengan sangat sedih sekali pada saat ini. Ia sangat sedih. "Iya Ca, ga papa kok di swasta juga. Kan Aa udah bilang kalo mau dimanapun kamu sekolahnya, itu teh tergantung sama diri kamu sendiri. Sekarang kita berdoa ya semoga di SMP 12 ini mereka bisa nerima kamu" ujar Milo kepada Raisa tersebut. "Iya kak Caca juga dari tadi berdoa kok. Semoga Caca diberikan yang terbaik nantinya sama Tuhan" ujar Raisa dan saat ini mereka berdua pun sudah sampai di SMP 12 yang merupakan SMP terakhir yang akan mereka berdua datangi saat ini. Mereka berdua pun turun dari mobil mereka dan saat ini langsung bertanya kepada Pak Satpam yang ada disana mengenai ruang tata usaha yang ada disana. "Kalo begitu sok atuh bapak anterin" ujar Pak Satpam tersebut dengan ramah. Mereka pun saat ini melewati koridor yang ternyata sangat ramai sekali, dan saat di lihat di jam ternyata memang ini adalah jamnya istirahat. Koridor itu ramai karena mereka yang ada disana juga sedang melihat pertandingan yang ada di dekat koridor. Tepatnya di lapangan basket SMP 12. Raisa pun saat ini melihat kesana. Meskipun tadi, siswa yang ada di koridor melihat ke lapangan dan ada juga yang bermain handphone dan mengobrol dengan teman-temannya, tapi saat ini mereka semua kompak sekali melihat ke objek yang sedari tadi berada di belakang Pak Satpam yaitu Riasa dan Milo. Yang mungkin mereka belum kenal dengan Raisa dan Milo. Namun mereka semua sudah tertarik dengan keduanya karena memang paras Raisa yang cantik dan juga Milo yang sangat tampan. Mereka semua bertanya-tanya sebenarnya siapakah dia orang yang mengegerksn SMP 12 tersebut saat ini. Banyak dari mereka yang langsung membicarakan Riasa dan Milo. Dan beberapa malah ada yang mengikuti mereka berdua tersebut saat ini. "Nah ini untuk ruang tata usahanya, mangga mas, mba, bisa langsung masuk. Saya permisi dahulu ya" ujar Pak Satpam tersebut masih dengan keramahnnya. "Iya Pak, hatur nuhun ya pak" ujar Milo dengan senyuman manisnya tersebut. Sementara siswa yang berada disana pun langsung dibubarkan oleh Pak Satpam karena memang belum masuk baru saja terdengar. Mereka pun sebenarnya masih ingin disana, tapi saat mereka tahu ada guru BK yang akan mendatangi mereka, mereka pun langsung membubarkan diri, padahal mereka masih penasaran dan juga masih kepikiran tentang apa yang dilakukan oleh dua orang tersebut. "Jadi bisa atau tidak ya Bu untuk mendaftarkan adik saya ini di kelas 9?" tanya Milo dengan sopan kepada petugas tata usaha tersebut saat ini. Mereka berdua tentunya sangat berharap sekali jika nantinya Raisa bisa masuk ke SMP 12 ini. "Bisa kok. Setelah saya teliti dokumennya lengkap, dan Raisa bisa langsung berangkat ke sekolah besok" ujar petugas tata usaha tersebut yang tentunya membuat Raisa dan Milo saat ini sangat senang sekali karena akhirnya Raisa bisa diterima di SMP 12 dan mereka tidak harus mencari SMP yang lainnya lagi. "Terimakasih bu, kalo gitu kami pamit dulu ya bu" ujar Milo dan Raisa. Setelah itu mereka berdua pun keluar dari ruang tata usaha. Mereka pun saat ini sudah kembali ke mobil mereka. Raisa terlihat sangat senang sekali pada saat ini. "Sumpah A, Caca seneng banget bisa diterima disini. Ga nyangka ternyata Tuhan masih baik sama Caca. Tuhan masih ngasih Caca kesempatan buat sekolah dan di permudah juga" ujar Raisa sangat bersyukur, ia sedari tadi terus tersenyum. "Iya Ca, kalo gitu, gimana kalo sekarang kita makan buat ngerayain ini semua?" tanya Milo kepada Raisa karena memang ini sudah siang, dan mood Raisa sudah membaik dan Milo berharap jika nantinya Raisa akan makan dengan banyak. "Iya mauuu, nanti beli es krim ya. Sekalian Caca mau beli buat sekolah besok. Kita ke Mall aja ya A" ujar Raisa dengan semangat sekali dan Milo pun langsung saja mengendarai mobil tersebut menuju ke Mall. Mereka saat ini sudah berada di perjalanan. Raut wajahnya mereka berdua tampak sangat bahagia sekali saat ini. Aku udah berhasil ngurus sekolah aku Lang, dan besok, kalo A Milo udah pulang, aku janji bakalan nemuin dokter kamu itu dan tanya sama dia apa ginjal ku cocok buat kamu atau ga. Aku harap kalo ginjal ku cocok buat kamu Lang. Supaya kamu bisa hidup lebih lama lagi, karena masih banyak banget orang yang sayang sama kamu dan mengharapkan hidup kamu panjang. Batin Raisa dengan senyum. "Ca, ayo turun udah sampe wkwk. Kamu masih saking bahagianya ya daritadi senyum-senyum mulu ga ada bedanya" ujar Milo kepada Raisa tersebut. "Heheheh ya kan seneng A udah dapet sekolah baru. Ya udah yuk sekarang kita masuk ke Mall dan makan deh. Sumpah laper banget deh rasanya tuh ya" ujar Raisa. "Ya iya lah kamu kelaperan tadi pagi aja cuman makan beberapa sendok aja. Makanya kalo dibilangin sama Aa nya itu nurut dong" ujar Milo kepada Raisa itu. "Heheheh A Milo bawel banget deh yaa" ujar Raisa kepada Milo tersebut. Mereka pun saat ini pergi ke tempat makan mereka yaitu Cafe Star. Mereka pun saat ini sudah ada di dalam Cafe dan Milo serta Raisa pun sedang memesan. Setelah memesan makanan, mereka pun akhirnya menunggu makanan mereka datang sembari saat ini mereka mengobrol lagi panjang dan lebar. "Aa jadinya pulang kapan? Kalo mau pulang besok ga papa kok A. Caca ga enak sama Aa kalo Aa kudu banyak ijin gara-gara Caca" ujar Raisa kepada Milo tersebut. "Ga papa, Aa mungkin pulang minggu sore aja. Ga papa seminggu disini dulu mau nganterin kamu sekolah. Kamu masa ga mau dianter sama Aa" ujar Milo itu. Ya mau sih A, tapi kan kalo Aa masih disini Caca ga bisa langsung pergi ke rumah sakit dan nemuin dokternya Gilang waktu itu. Karena kalo ada Aa pasti semuanya bakalan ribet dan Aa pasti bakalan ngelarang Caca deh. Batin Raisa "Ya mau lah A. Eh makannya dah dateng waw" ujar Raisa dengan bahagia yang membuat Milo pun tersenyum karena Raisa tersebut ia sangat senang melihat Raisa. "Nah kan makannya dah dateng. Kalo gitu kita makan yok sekarang terhadap abis ini kita pergi deh cari yang buat sekolah Caca besok" ujar Milo kepadanya. Mereka berdua saat ini pun sedang memakan makanan mereka. Setelah selesai memakan makanan mereka, saat ini mereka pun sudah keluar dari Cafe Star dan mereka masih berjalan menuju ke toko yang akan didatangi oleh Raisa itu. Milo pun saat ini mengikuti Raisa. Karena walaupun ia sudah pernah ke Mall ini, tapi ia lupa dimana toko yang biasanya Raisa datangi itu. Mereka pun masih berjalan dan akhirnya saat ini mereka pun sampai di toko tas. Mereka pun masuk ke dalam. "Ihh A ini cocok deh buat Aa" ujar Raisa sembari ia menunjuk sebuah tas. "Ga usah aneh-aneh Caca, ini kan sekarang mau beli perlengkapan sekolahnya Caca. Udah gih Caca pilih tas sana" ujar Milo kepada Raisa tersebut pada saat ini. "Ihh tapi A Milo juga harus beli pokoknya. Pokoknya ga ada tapi-tapian" ujar Raisa tersebut. Sebenarnya Milo sudah hafal dengan Raisa yang selalu seperti ini. Raisa memang sering sekali memgajaknya untuk pergi dan pada akhirnya membelikan barang untuk Milo. Namun jika ditolak, Raisa akan sangat marah sekali. "Terserah Caca aja lah. Kalo gitu ayo gih cari tas mana yang mau Caca beli" ujar Milo kepada Caca karena Milo yakin setelah tas, pasti Raisa akan membeli yang lainnya misalnya Sepatu dan juga perlengkapan yang lainnya yang padahal Raisa masih punya di rumah. Tapi ya itu lah Raisa, memang selalu begitu orangnya. "Iya A hehhee soalnya Caca mau beli sepatu sama yang lain juga" ujar Raisa yang sangat tepat sekali seperti apa yang dipikirkan oleh Milo tersebut tadi. Mereka pun saat ini membeli tas setelah itu mereka keluar dari toko tas tersebut dan mencari toko sepatu. Di toko sepatu, Lagi-lagi, Milo dibelikan sepatu oleh Raisa. Padahal dia sudah menolaknya mentah-mentah. Namun pada akhirnya ia tidak bisa menolaknya dan mereka pun sudah membeli tas dan sepatu saat ini. Raisa pun membeli yang lainnya dan setelah semuanya sudah dibeli, Raisa dan Milo pun pulang setelah sebelumnya mereka membeli es krim terlebih dahulu sesuai dengan keinginan dari Raisa tentunya.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN