Malam ini Qiana sangat kesal. Bagaimana tidak, Kakaknya itu sangat menyebalkan. Cuma hanya untuk keluar tahun baru, dia harus memakai jaket, masker, dan lain-lain untuk penyamarannya. Maklumlah, diakan aktor. Apalagi sekarang mereka tengah terkena mancet, karena tadi katanya ada orang tabrak lari. "Arggggg....!! Bisa-bisa kita telat sampai ke Monas." Teriak Ken dengan frustasi. Tit..., Tit.... Sudah beberapa kali Ken mengklakson mobil didepannya. Tapi memang jalanan sedang mancet. Jadi mobil mereka tidak bisa berjalan cepat. "Udahlah kak, kakak sabar aja." Ucap Qiana sambil mencoba menenangkan kakaknya yang sedang marah. "Nanti kita telat sampai sana, dek." Geram Ken sambil menghela nafas kasar. "Gimana kalau kita ke restoran lestari yang sering keluarga kita datangi Kak?" Usul Qian

