BAB 19_TERENYUH

1036 Kata

Di sudut lain, Luna meremas tiang yang menyembunyikan tubuhnya. Ingin rasanya ia mengamuk, menghantam keluarga suaminya yang rakus itu. "Andai janin ini tak ada, aku pasti akan merobek mulut kalian satu-satu sekarang!" geramnya sendirian dengan sorot mata menyala. "Dasar manusia-manusia serakah! Kalian akan menerima balasan setimpal atas hak orang lain yang kalian nikmati. Tunggu saja." Luna memegang perutnya. "Bertahanlah, Nak! Kau harus lahir dan hidup bahagia meskipun tanpa Mama. Rindu Papamu, Nak? Mama juga rindu sekali. Sekarang kita hibur Papa ya," desis Luna pelan. Perlahan ia melangkahkan kakinya mendekati suaminya. "Tuan ...." Yudha tak merespon. "Minumlah teh hangat ini," sapa Luna duduk di lantai, tepat tak jauh dari kaki suaminya. Ingin rasanya ia menyentuh kaki it

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN