Kentjan Teranyar

1118 Kata

"Ngomong apa?!" Manda memasang telinganya di dekat Rian. "Lo gak mikir sih." Rian memojokkan Manda. "Anto, Anto." Seorang ibu muda celingukkan di samping warnet. "Tuhkan, Ibunya dateng. Ayok kita kabur." Segera Rian menenteng tangan Manda. "Cepet.., cepet." Manda menengok ke belakang, tertawa saat membayangkan kalau anak-anak tadi bentar lagi nangis setelah diomelin emaknya. "Parah banget lo, ahk.., ahk..," Setelah merasa dapat tempat persembunyian. Rian mencoba menarik nafasnya yang tinggal sebatang. "Yah, terus kita gimana. Motor kamu',kan di depan warnet itu." Manda menujuk motor Rian yang ada di titik pandangnya, sedang mereka jadi mengumpat di belakang pohon. "Yah, mau gimana lagi. Tunggu ibunya pulanglah." Rian ikut menyembulkan kepalanya dari belakang pohon, sedang tepat di

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN