Juno meregangkan otot-ototnya yang tegang, menggerakkan tangan dan lehernya setelah beberapa jam mengerjakan soal latihan dan memeriksa proposal yang Yasinta kirimkan untuk Pensi nanti. Diliriknya Hana yang duduk di sisinya. Ternyata gadis itu tertidur dengan posisi kepala rebahan di atas meja. Juno menYudggingkan senyum. Pantas saja dia tidak bergerak atau tidak bersuara sejak tadi, ternyata... Juno bergerak mendekat, menyingkirkan anak-anak rambut yang menghalangi wajah Hana. Kemudian terdiam untuk waktu yang cukup lama, memandangi perempuan itu dengan debar jantung yang tak menentu. Ada perasaan aneh yang bergejolak. Perasaan ingin merengkuh, menjaga, melindungi, dan tentunya membahagiakan gadis di hadapannya. "Kecapekan, ya?" gumamnya, yang sudah tahu tidak akan pernah dijawab. Dit

