Sambil menunggu makanan datang, mereka ngobrol dan bercanda, membicarakan shade bedak, warna lipstik, dan hal-hal ringan lainnya. Kebersamaan itu terasa sangat menyenangkan. Tak lama kemudian, makanan datang. Mereka pun menikmati hidangan steak yang lezat. Setelah makanan habis, mereka masih asyik mengobrol tentang hal-hal lucu hingga tertawa ngakak tanpa beban. Namun, kebahagiaan itu tak berlangsung lama. Tiba-tiba, Laras datang bersama Zevan. Wajah Laras tampak mengerikan, penuh luka bekas kebakaran yang masih memerah. "Wah, wah, wah! Lagi asyik, nih!" ucap Laras dengan suara sinis, matanya memancarkan dendam. "Mau apa lo?" tanya Kayla, refleks memegang perutnya yang terasa sensitif. "Gue kan ditantang lo ke sini," balas Laras, menyeringai. "Kayla, kamu nggak apa-apa, kan?" t

