Bab 51

1244 Kata

“Kayaknya ada tamu.” Terlihat sebuah mobil Alphard terparkir di pelataran rumahku. Rasa penasaran membuatku bergegas turun lalu mengintip dari balik kaca pintu mobil—tak ada orang. Bisa dipastikan mereka sudah berada di dalam. Zayyan masih belum bisa menggunakan kakinya untuk berjalan sendiri dan ummi pun sudah balik lagi ke Bandung karena sahabatnya meninggal saat jatuh ke dalam got. Lalu bagaimana mereka bisa masuk? “I—” Tiba-tiba suaraku memelan saat mendengar suara orang yang sedang mengobrol di dalam. “Zayyan, pasti tau maksud kedatangan Ummi ke sini masih dalam rangka 5 tahun yang lalu. Ummi ingin kamu dan Fatma bisa menikah.” Aura panas menyelimuti hatiku. Segera aku mendorong pintu dengan arogannya aku berdiri di depan mereka. “Lamaran ditolak. Silakan pulang ke rumah,” tegasku

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN