Pagi pun datang, dan Ame yang sejak semalam tidak tidur terlihat begitu kacau. Kedatangan Liu An jelas saja membuatnya tak tenang, apalagi dengan kabar yang jauh lebih buruk daripada kematian. Ia kemudian menatap sekitar, lalu merasa sangat kesal kala tidak menemukan jam. Dalam hatinya terus bertanya, ‘seberapa kuno tempat tersebut?’ Atau ... ‘Apakah orang-orang di dunia itu memprediksi waktu dengan matahari?’ Hah ... memikirkannya saja sudah membuat Ame merasa gila, apalagi jika ia melakukannya. Yang jelas ... Ame hanya berharap semuanya tetap baik-baik saja hingga akhir. Ketika ia sedang merenung, tiba-tiba saja suara pintu yang di ketuk dengan kasar membuatnya kaget. Sekarang bertambah lagi penilaian buruknya pada dunia itu. Bukan hanya terlalu kuno dan membosankan, orang yang ada di

