Setelah menunggu dalam waktu yang cukup lama, akhirnya sang ratu pun terbangun dari tidurnya. Ia menatap sekitar, dan kaget kala melihat pria serigala dan Luo Yi yang sudah bersujud di hadapannya. Wanita itu bungkam, berusaha mengembalikan kesadarannya secara utuh. Ia belum bisa berkata apa-apa saat ini, pasalnya ... yang ada di dalam otaknya hanya tentang kehadiran Luo Yi.
“Yang Mulia, maaf jika kehadiran kami berdua mengganggu Anda.” Luo Yi memilih lebih dulu bicara, kepalanya masih tertunduk, dan ia juga terlihat sangat menghormati sang ratu.
“Luo Yi ... tidak biasanya kau akan meninggalkan tempatmu, Ada apa?” Wanita itu tidak ingin berbelit-belit sekarang ini. Ia harus segera tahu maksud dan tujuan Luo Yi meninggalkan tempat persembunyiannya. Pasti ada sesuatu yang sangat mendesak,
