Dinginnya malam membuat Almaira menutupi tubuhnya dengan selimut tebal. Sama seperti seprai yang baru, selimut itu juga baru. Bermotif hewan panda, hitam bercampur putih yang seimbang. Ia suka motif itu, pilihan Anggara tidak buruk baginya. Saat Almaira sudah hampir terlelap penuh, ia tiba-tiba merasakan dari bawah kakinya ada yang sedang merayap di atas tubuhnya. Almaira masih merasa seperti dalam mimpi. Namun semakin lama terasa bergerak dan bervolume. Almaira tidak berani membuka mata. Jantungnya berdegub kencang. Terbayang di matanya, berbagai macam hal. Namun yang pasti, ada yang tidak beres. 'Mungkinkah Anggara yang sedang menyentuhku? Atau orang lain? Atau bukan manusia? Hantu? Atau...Oh Tuhan! Ular!' batinnya menjerit. Tubuhnya bergetar merasakan benda yang semakin terasa memanj

