79. Sepucuk Surat

1646 Kata

Raka berjalan menyusuri jalan menuju ruangannya dengan langkah ringkih. Sesekali, pemuda itu memijit pangkal hidungnya untuk mengurangi ketegangan yang membuatnya pening. Pasalnya, semalaman ia nyaris tidak bisa tidur. Fakta bahwa Zefanya tengah hamil entah anak siapa membuat Raka terganggu. Perasaannya kalut dan sakit tak karuan. "Dokter Raka!" Raka menghentikan langkah saat suara wanita terdengar memanggilnya, tepat beberapa meter sebelum ia tiba di depan ruangannya. Raka menoleh, kemudian menemukan Rani yang berjalan cepat menghampiri. Dari wajahnya yang tampak begitu lelah dan mengantuk, tampak sangat lusuh dan kusut, Raka tahu bahwa Rani baru saja menyelesaikan shiftnya. Ditambah lagi dengan kemeja kotak yang hanya dibalut dengan jaket berwarna hijau, menyempurnakan penampilan Rani

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN