Nathan telentang di atas ranjang sambil menatap langit-langit dengan tatapan nanar. Benaknya dipenuhi oleh banyak pemikiran yang menyesakkan. Malam itu … malam saat ia menyentuh Zefanya. Adegan itu terus berputar di kepala Nathan. Ia mengingat-ingat, apakah benar malam itu dia seceroboh itu menyetubuhi Zefanya tanpa pengaman apa tidak. Sebab yang ia tahu, dirinya selalu berhati-hati dalam setiap tindakannya, apalagi jika itu menyangkut soal hubungan di atas ranjang yang pastinya jika ada sedikit saja kesalahan, urusannya akan panjang seperti saat ini. Nathan menggeleng pelan. Dia tahu, malam itu dia meminum alkohol. Tapi dia tidak semabuk itu sampai bisa bertindah gegabah dan membuat Zefanya hamil. Lagi pula, mereka hanya melakukannya pada satu malma, bagaimana bisa Zefanya hamil? Nathan

