“Raka, kau gila?!” Nathan memekik keras. Matanya melotot menatap Raka emosi. Entah apa yang merasuki pikiran lelaki itu sehingga tiba-tiba saja melayangkan tinju ke wajahnya. “Kamu yang gila, Nath!” Napas Raka memburu. Dadanya naik-turun tak karuan. Raka tidak pernah merasa semarah ini. Tidak pernah. Raka kembali menarik kerah kaus Nathan yang masih mematung bingung. Nyaris saja dia melayangkan pukulannya kembali di wajah atau pun tubuh Nathan, kehadiran Bayu di belakang lebih dulu menghentikannya. Raka ditarik mundur oleh Bayu yang baru saja datang beberapa saat lalu. “Kamu tahu aku menyukai Zefanya, bukan? Lalu kenapa kamu melakukannya? Kenapa, berengsek?!” teriak Raka, memberontak dari cengkeraman Bayu yang berusaha menahannya untuk menerjang Nathan kembali. Sementara sekarang, N

