Senyuman miringnya mengembang melihat lidah berlumuran darah yang dipegangnya. Tidak ada sorot jijik yang tampak di matanya sama sekali. "Hanya sedikit lidahmu yang ku potong, dear. Jadi tidak usah menangis lebay seperti itu." kekehnya mencemooh Tao Ning yang menangis tersedu-sedu meratapi lidah di tangannya. "Ahan hu hunuh hau!!" erang Tao Ning tidak jelas sambil menatapnya tajam. "Apa? Membunuhku?" Lien menancapkan pisau yang dipegangnya ke paha Tao Ning. "Masih tidak sadar diri rupanya." "Hau ihliss!!" Lien tertawa kencang mendengar umpatan Tao Ning. Menekankan pisaunya lebih dalam hingga Tao Ning berteriak tertahan. Air mata semakin mengalir deras sebagai perwakilan rasa sakitnya. Yu Rien yang melihat tingkah Lien terdiam membisu dengan tubuh yang gemetaran. Ia tidak berani bersu

