FFY | S1 - Chapter 15

1524 Kata

Ketika lampu merah menyala, Poni mengeluarkan sesuatu dari dalam tasnya yang cukup kecil. “Kak Ansel, hari ini mau main basket kan? Poni bawa headband. Jangan lupa dipakai ya!” Tanpa menunggu Ansel menolak, Poni sudah meletakkannya di dalam saku seragam sekolah Ansel dengan lancang. Saat itu pandangan Ansel terfokus pada jari-jari Poni yang diperban. Wajahnya seketika berubah dingin. “Kalau Kak Ansel haus habis main basket, panggil saja Poni. Nanti Poni beli minuman untuk kak Ansel. Nomor Poni masih sama terakhir kali Poni telpon Kak Ansel. Atau Kak Ansel lupa nomor Poni? Oh tunggu, Poni akan menghubungi Kak Ansel...” sambil bicara panjang lebar, Poni mengeluarkan ponsel miliknya. Setelah bisa mendengar bunyi getaran milik ponsel Ansel, Poni memutuskan sambungannya. “Itu nomor Poni, Ka

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN