Di kamarnya, Poni menatap pesan-pesannya yang belum dibalas Ansel. Ia mendesah setelah meletakkan ponselnya kembali ke meja rias. Mengambil sisir, Poni dengan lesu menyisir rambutnya. Dia sudah beberapa hari bertengkar dengan Bella. Mereka tidak saling memberi kabar semenjak hari itu. Dan sekarang, tidak ada kabarnya Ansel malah semakin membuat Poni dalam suasana hati yang buruk. Tiba-tiba suara deringan dari ponselnya membuat Poni dengan sigap mengambil ponselnya. Melihat nomor yang tidak ia kenali membuat ia sedikit bingung. Karena deringan tersebut tidak berhenti, Poni akhirnya mengangkatnya. “Ah, kau mengangkat panggilanku.” Suara itu... Seketika wajah Poni semakin suram. “Ayo bertemu.” “Tidak mau.” Poni menjawab dengan ketus malah membuat Al tertawa. “Kau yakin? Kau tidak ingin

