SALAH KIRIM KADO 14 Jarum jam menunjuk angka sepuluh pagi, kulihat dua orang montir memperbaiki motor butut itu di garasi. Mereka cukup sibuk hingga menjelang dzuhur baru selesai memperbaiki motor itu agar layak pakai. Ponsel Mas Indra terdengar begitu nyaring di kamarnya. Iseng kuambil dari atas nakas, bini mudanya menelepon. "Hallo, Mas. Kamu kemana aja sih! Di telepon dari pagi buta nggak diangkat juga. Apa sibuk dengan bini tuamu? Kapan perempuan itu akan menggugatmu? Biar semua urusan beres dan kamu mendapatkan harta gono-gininya. Apa kamu masih takut jika cerai dengannya? Takut ibumu kambuh lagi?" Aku diam saja mendengarkan ocehannya. Biar saja dia mengomel sampai puas. "Mas! Denger nggak sih! Kalau emang perempuan itu nggak mau gugat, kamu dong yang urus semuanya sendiri. Kamu

