Bab 11

1531 Kata

Pukul lima lebih sedikit, kulihat Kak Attar dengan senyum lebarnya melambaikan tangan ke arahku. Dia terlihat lebih fresh daripada pertemuan terakhirku dengannya enam bulan yang lalu. Setelah sampai di sampingku, dia merengkuh tubuhku dengan tangan kirinya, sekadar pelukan kangen sembari menarik koper dengan tangan kanannya. "Ke sini sama siapa? Pak Marto? Suamimu? Apa sendirian?" tanya Kak Attar kemudian. Pertanyaannya barusan membuatku kembali mengingat laki-laki itu. Laki-laki yang tadi pagi melakukan kekonyolannya dan sekarang entah di mana dia. Mungkin di rumah istri barunya yang genit itu. "Kenapa? Apa dia kembali berulah?" tanya Kak Attar sambil mengerutkan alisnya, menatapku lekat tanpa kedip hingga beberapa saat lamanya. "Ah nanti ajalah ceritanya kalau sampai rumah, Kak. Mal

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN