Pemuas Nafsu 2

1305 Kata
Pagi hari yg indah menerangi kota seoul,begitu juga di apartemen jennie. Jennie yg tidur terpisah dengan Rose terlebih dulu bangun dari tidur nyenyak nya,saat matahari masuk ke kamar nya,di liat nya jam di atas nakas nya,waktu menunjukan pukul 8:00 pagi. Jennie bangun dengan wajah yg senang karna semalam dia sudah melakukan aksinya kepada Rose,walaupun dia merasakan sakit di perut nya karna Rose dengan berani nya menendang perut nya. Jennie menuju kamar mandi dan membersihkan tubuh nya sejenak dengan air shower,lalu setelah itu dia berpakaian dan menuju kamar Rose. Di bukanya pintu tersebut secara perlahan,dan masuk lah jennie ke dalam kamar Rose,di liat nya Rose masih tertidur lelap di bawah selimut yg menutupi tubuh polosnya. Terlihat jelas di wajah cantik Rose luka lembam karna dirinya,sebenarnya jennie tidak punya niat untuk menyakiti Rose dia hanya ingin bermain lembut bukan kasar seperti semalam,dan jennie seumur hidup nya tidak pernah memperlakukan patner sexsnya dengan kasar. Jennie menyentuh wajah Rose dan membelai nya dengan lembut. "Maaf pasti ini sakit sekali Rose,aku tau aku kasar dengan mu,aku menyesal sudah menyakiti mu,aku berjanji tidak akan mengulangi nya lagi". Rose terbangun dari tidur nya saat dia merasakan belayaan di pipinya,mata Rose langsung bertemu dengan mata jennie mereka saling tatap,kejadian semalam terkekam dengan jelas di mana jennie dengan tega nya merenggut kesucian nya. Di tepis nya dengan kasar tangan jennie yg menyentuh wajahnya,aura kemarahan terlihat jelas di wajah Rose saat dia mengingat ke jadian semalam. "Kau...pergi dari hadapan ku,dasar penjahat aku benci kau...pergi kau dari sini....!!!!!! Sambil memukuli jennie dengan bantal,dengan sigap jennie menarik bantal tersebut dari tangan Rose dan membuang nya,bahkan jennie memegang ke dua pergelangan tangan Rose dengan erat. "Sudah cukup Rose hentikan sudah...dengarkan aku bicara dulu....!!!!!!!!!! Rose akhirnya diam dan menatap jennie dengan air mata yg membasahi wajah cantik nya. "Hiiikkss...hiikkss...hiikkss...,apa salah ku...,sampai kau tega melakukan ini kepada ku...hiiikksss...hiikkksss.." "Aku berhak mendapatkan apa yg menjadi milik ku,jadi apa yg ku lakukan tidak lah...salah,aku hanya mengambil hak ku sebagai milik ku". Rose menatap jennie dengan tajam,dia tidak percaya kata2 tersebut keluar begitu saja dari mulut jennie. "Apa maksud mu...?????. "Aku sudah membeli mu dengan harga yg mahal,dan sudah sewajarnya aku menikmatinya bukan". Rose semakin bingung dengan perkataan jennie, "Iya Rose,aku membeli mu dengan uang ku,dan sekarang kau adalah milik ku,sebetulnya nya waktu aku pertama kali melihat mu,aku sudah tertarik dengan kecantikan mu,dan juga ke indah an tubuh mu,aku berfikir keras bagai mana cara nya aku bisa memiliki mu,dan akhirnya aku mencari tau semua tentang diri mu,dan aku menggunakan otak ku untuk menjebak mu,dan kau begitu mudah nya masuk ke dalam jebakan ku". Rose terdiam mendengar perkataan yg keluar dari mulut jennie,dia tidak percaya bahwa jennie dengan tega nya menjebak nya. "Jadi semua itu hanya rekayasa??,kau membohongi ku?????. "Iya aku membohongi mu,niat ku datang ke rumah reot mu itu hanya untuk memancing mu agar masuk perangkap ku,dan tidak butuh waktu lama kau masuk perangkap ku". 2 minggu sudah Rosse tinggal bersama jennie,banyak yg berubah dari diri Rosse setelah ke jadian tersebut, Rosse sering melamun,dan jarang keluar dari rumah,dan juga jarang keluar dari kamar,kalau pun dirinya keluar dari kamar itu hanya makan saja bersama jennie,tentu itu atas perintah dari jennie. Jennie sendiri tidak mempermasalahkan nya,bahkan diri nya terkesan cuek dan tidak mau ambil pusing,intinya jennie sudah memberikan apa yg harus dia berikan kepada Rosse,dan diri nya pun sudah bertanggung jawab kepada Rosse Dan Rosse sendiri pun sadar tidak ada guna nya dia menolak atau pun membantah semua nya,kalau pun dia menolak maka resiko nya adalah ayah nya,mau tidak mau Rosse harus menuruti apa kata jennie,kalau dirinya masih mau melihat ayah nya hidup. Dan saat ini pun dia hanya pasrah kepada takdir, dan menerima kenyataan yg ada,walaupun awalnya sulit tapi dia yakin dia mampu dan bisa. Rose juga tidak lupa menengok ayah nya,dan selalu menginap di RS tempat ayah nya di rawat,tentu saja itu dasar seizin jennie. Saat ini Rose sedang duduk di balkon kamar nya seorang diri menatap langit yg cerah di siang hari,tanpa dia sadari jennie masuk ke kamar nya dan mendekati nya. "Apa yg kau lakukan di sini????. Rose bangun dari duduk nya dan berdiri di balkon kamar tersebut. "Aku sedang ingin sendiri". "Karna aku libur dan malas bekerja,aku ingin kau ikut dengan ku". Rose hanya menatap sekilas jennie,lalu kembali fokus ke depan. "Aku malas ke luar". "Ayolah Rose,ikut dengan ku,aku ingin jalan berdua denga mu". "Baiklah...,lagi pula aku tidak bisa menolak ke inginan mu,aku hanya peliharaan mu,yg harus patuh dengan perkataan majikan nya". Jennie hanya menarik nafas dengan kasar mendengar perkataan Rose. "Siap2 lah aku tunggu kau di bawah". Jennie lalu keluar dari kamar Rose dan menunggu nya di ruang tengah,tidak butuh waktu lama menunggu nya 20 menit menunggu dan membuahkan hasil,Rose dia sangat cantik dengan pakaian ya cukup menarik di lihat (Anggep aja Rose pake baju itu ya) Jennie terkesima melihat penampilan Rose beberapa hari ini.Rose banyak berubah saat tinggal bersama nya,berbeda seperti dulu saat dia bertemu dengan Rose,penampilan nya sangat sederhana dan apa ada nya,kalau sekarang dia terlihat cantik dan elegan walaupun tidak mengurangi kesederhanaan yg dimiliki oleh Rosseanna park. "Waaww...kau cantik baby,ayo kita jalan",sambil menggandeng tangan Rose keluar rumah. Saat di perjalan pun tidak ada yg bicara,jennie mau pun Rose sibuk dengan pikiran masing2,setelah sampai tujuan jennie membukaan pintu mobil untuk Rose dan menggenggam tangan Rose. Pagi mulai menampakan cahaya nya,jennie masih tertidur lelap,tapi justru berbeda dengan Rose dia tidak tidur semalaman,dia terus menangis tanpa henti hingga ke dua mata nya membengkak,dan Rose menangis sambil duduk di sudut ranjang masih tetap seperti semalam. "Hiiikkss...hiikkkss...hiikkss kenapa cobaan ini kau berikan kepada ku tuhan,tolong aku...hiikkss...hiikksss..keluarkan aku dari tempat ini,dan bebaskan aku dari orang ini...hiiikkss...hiikkss..." Tidak berapa lama jennie mulai bangun,mata nya menelisik kamar Rose,dan dia pun duduk di ranjang sambil merenggangkan otot2nya. Pandangan jennie teralih menatap Rose,dan jennie tersenyum melihat Rose berada di samping nya,seketika itu juga senyum nya perlahan menghilang. Jennie melihat Rose menangis dan mata nya membengkak,bukan itu saja wajahnya Rose pucat.Jennie menarik nafasnya dengan kasar dan mendekati Rose. "Sudah lah...Rose, jangan menangis lagi,bukan nya kita semalam sama2 menikmati nya bukan,kau juga harus tau tugas mu di rumah ini sebagai apa,jadi ku mohon berhentilah menangis". Rose menenggelamkan wajah nya di kedua lutut nya,sambil terus menangis dan tidak mendengarkan omongan jennie. Jennie yg merasa di abaikan mulai kesal,dia merasa gadis yg di sebelah nya tidak mengerti juga apa tugas nya selama ini,padahal dia harus membayar mahal untuk pengobatan ayah nya Rose,tapi mengapa Rose masih merasa bahwa dia di lecehkan oleh nya. "Kau mau berhenti menangis atau tidak?!?. Rose tetap diam dan tidak bergerak sama sekali,dan terus menangis. "Aku tanya sekali lagi,kau mau berhenti menangis atau tidak...!!!!!! Sambil menatap Rose dan membentak nya. Karna kesal jennie menjambak rambut Rose,hingga kepala Rose ketarik kebelakang. "Kau benar2 menguji ke sabaran ku Roseanna park!!!!. "Aaaakkkhh...hiikkss..hiiikkss ampun...hiikkss..." "Seperti nya percuma bertoleransi dengan mu Rose,dan sepertinya kau lebih suka aku kasari ya....aaahhh...!!!!!. Rose hanya diam sambil meringis menahan rasa sakit di kepalanya,akibat di jambak oleh jennie. Jennie sengaja menarik selimut yg membungkus tubuh Rose,dan menarik nya dengan kasar,lalu membuang nya ke lantai. Jennie yg melihat Rose belum memakai pakaian nya kembali terangsang. "Bagai mana Kalau kita main sekali lagi sayang,anggap saja ini adalah morning sexs pagi kita". Tanpa mendengar jawaban dari Rose.Jennie mencium bibir Rose dan melumatnya dengan kasar,sambil membaringkan Rose di atas ranjang. Rose hanya diam dan tidak melawan,percuma dia melawan toh..akhirnya dia akan kalah juga dan tetap melayani ke inginan jennie. Tanpa banyak bicara Jennie memasukan junior nya yg sudah memegang ke dalam v****a Rose,dan itu membuat Rose kesakitan,pasalnya jennie melakukan nya tanpa pemanasan lebih dulu. "Aaaakkhh....hiiikkss...hiikkss aaahhh...",ciuman mereka terlepas saat jennie memasukan junior nya ke dalam v****a Rose. Rose mendesah menahan sakit di v****a nya sambil memejam kan mata nya,sementara jennie mulai memaju mundur kan penisnya dan mencium leher jenjang milik Rose. "Aaaahh...Kau sangat...eemmhh sempit Rose...oooohhh..ini nikmat...aaahh...kalau tiap hari seperti ini...aaakkhh...Aku tidak perlu....eeehh...mencari jalang di luar sanaaahh...Karna aku sudahh...aahh...memiliki jalang di rumahh..khuuuhh...hooohh.."
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN