Bab 1

2561 Kata
"Khyone" Panggil seseorang. Panggilan itu membuat Khyone menoleh, dia pun menurunkan kaca untuk melihat perempuan di depannya, yang baru saja memanggilnya. Satu yang ada di otak Khyone saat ini, seksi. Ya wanita ini cukup seksi dari segi penampilan Khyone suka dia cukup terbuka dan mampu mengundang banyak perhatian di cafe ini. Khyone menatap wajah wanita ini dengan teliti. Dia pernah bertemu sebelumnya atau mungkin mereka saling kenal, Khyone benar-benar lupa. "Siapa?" Ucap Khyone bingung. "Astaga.., kau lupa denganku Khy? Aku sahabatmu semasa sekolah dulu." katanya berseri-seri. Otak Khyone seakan di ajak kilas balik, saat ini dia mengingat nama sahabatnya dulu. Dulu dia punya teman semasa sekolah, saat dia masih duduk di bangku sekolah menengah pertsma. Dan juga sekolah menengah ke atas, dia punya teman yang dimiliki Aubrey Madelyn Lilian, dia teman Khyone satu-satunya sebelum dia harus berpisah dengan temannya saat ini. "Aubrey.., bukan?" ucap Khyone ragu, dia hanya takut salah orang saja. Atau mungkin teman sekolahnya dulu, tapi yang tidak akan dengannya. Wanita itu tersenyum dan mengangguk. "Astaga kau benar-benar lupa sama aku Khy. Hal seperti ini saja harus diingatkan." katanya. Khyone yang tidak percaya dengan hal itu, segera memeluk teman Satu-satunya yang dia miliki. Entah sudah berapa tahun mereka tidak bertemu, dan nyatanya temannya itu sudah banyak sekali berubah. Khyone mengajak Aubrey untuk duduk sambil menunggu pesanannya. Mereka saling bertukar kabar apa, lagi selama empat tahun setelah lulus sekolah. Mereka sudah tidak pernah bertemu kembali. Kontak pun juga tidak, karena dulu sangat terbatas komunikasi hanya ada email saja. Karena Khyone tipe wanita yang malas menggunakan email, itu sebabnya dia tidak menggunakannya setelah empat tahun terakhir ini. "Kita sudah lama tidak bertemu. Dan aku dengar Jasom sudah menikah. Apa itu benar?" ucap Aubrey. Mengingat nama itu, entah kenapa Khyone mendadak kesal sendiri. Dia sudah mati-matian untuk menutup luka lama di hatinya. Dan sekarang, wanita yang duduk di hadapannya ini, malah mengingati kembali. Luka enam bulan yang lalu, dimana dulu Jason pernah berjanji jika dia akan kembali untuk menikahi Khyone. Namun, nyatanya Jason malah kembali dan menikah dengan wanita lainnya. "Ya, enam bulan yang lalu. " jawab Khyone tidak bersemangat. "Tentunya denganmu, bukan? Kau ini jahat sekali, menikah tapi kau tidak mengundangku." ada nama kesal ketika Aubrey berkata seperti itu. Mungkin dia berpikir jika Khyone dan Jason saat ini sudah menikah, dan melupakan Aubrey. "Kau benar-benar membuka luka lama Aubrey." "Apa maksudmu? Luka lama apa yang kau maksud?" Khyone menjelaskan jika enam bulan yang lalu, yang menikah dengan Jason bukanlah dirinya. Tapi Ellie, wanita bule asal Inggris yang berhasil merebut hati Jason selama empat tahun ini. Khyone juga sadar diri, pria mana mungkin bisa bertahan di luar sana dan berjauhan dengan kekasihnya? Itu sebabnya Jason menikah dengan wanita lain, karena merasa jauh dengan Khyone. Tentu saja hal itu tidak membuat Aubrey percaya begitu saja. Waktu sekolah dulu, mereka sering sekali dijuluki pasangan yang paling romantis di sekolah. Bahkan tak jarang Jason juga memberikan kejutan untuk Khyone. Dan mereka juga berharap jika hubungan mereka itu sampai maut memisahkan mereka. Namun sayang, yang namanya takdir tidak ada yang tahu bukan dengan siapa kita aja menghabiskan hidup? "Kau serius Khy? Sorry aku benar-benar tidak tahu jika akhirnya akan seperti ini. Aku pikir kamu yang sudah menikah dengan Jason. Taunya perempuan lain." ucap Aubrey tidak enak hati. "Lupakan. Bagaimana dengan keadaanmu? Nampaknya kau banyak berubah ya." kekeh Khyone dan membuat Aubrey tersenyum kecut. Dia bahkan tidak tahu, harus memulainya dari mana? Pasalnya ini adalah kejadian empat tahun yang lalu, dimana seluruh hidupnya berubah total. "Aku tidak tahu harus mulai dari mana. Setelah Ayah dan Ibuku meninggal, aku tinggal di panti asuhan. Ibu panti sangat jahat dan membuatku kabur dari panti. Sampai akhirnya ada seseorang yang menolongku, aku terjun ke dunia kelam. Aku bekerja di salah satu club di Ibukota dengan bayaran fantastik." cerita Aubrey, dan membuat Khyone mengangguk paham, hidupnya tak jauh beda dengan Khyone ternyata. "Lalu bagaimana denganmu?" tanya Aubrey pada Khyone. "Tidak jauh beda denganmu, aku juga terjun kedua kelam. Hanya saja aku pemilih, jadi tidak semua orang bisa memakai aku." cerita Khyone dan membuat Aubrey tidak percaya. "Bagaimana mungkin kamu terjun ke dunia seperti ini Khy? Kupikir kamu orang yang polos." ya, Aubrey masih ingat betul siapa Khyone sebenarnya. Mana mungkin dia sampai masuk ke dunia seperti ini. Sedangkan dulu diajak ciuman Jason saja dia menolak, karena tidak bisa. Khyone tertawa. "Itu dulu. Setelah itu semuanya berbeda. Ayahku menjual ku sebagai pelunas hutang. Ibuku meninggal, ketika tahu aku di jual oleh ayahku. Barulah, aku mengenal apa itu club dan melihat banyak orang keluar masuk dengan penampilan yang aku suka. Itu sebabnya aku seperti ini." Ternyata hampir sama pikir Aubrey. Bedanya, Khyone dijual sedangkan Aubrey menawarkan diri. Jika tidak begitu, dia juga tidak akan mendapatkan apapun sampai saat ini. "Apa Jason tahu masalah ini?" Sedikit sedih, Khyone pun bercerita jika Jason tidak tahu. Dia pernah menghubungi Jason lewat email tapi sama sekali tidak di respon oleh Jason sampai saat ini. Entah Jason melupakannya atau mungkin dia sedang bersama dengan Ellie dulu, yang saat ini sudah menyandang status sebagai istrinya. Aubrey merasa sedih dia pun langsung memeluk Khyone dengan erat. Sungguh, hidup mereka tidak jauh beda. Hingga rasa simpati itu muncul di hati mereka. Hidup mereka hancur hanya karena keluarga. "Tapi aku suka, di sini aku banyak uang. Lalu bagaimana caramu mengelabui korbanmu." tanya Aubrey Khyone pun bercerita jika dia lebih ke matre,di banding harus tidur bersama dengan pria atau om-om hidung belang. Yang tak pernah puas dengan istrinya. Khyone hanya memanfaatkan semua pria itu untuk mendapatkan apa yang dia mau. Setelah sudah barulah Khyone akan membuang pria seperti itu tanpa mau disentuh. Hanya beberapa orang saja yang boleh menyentuh Khyone tidak semua. Berbeda dengan Aubrey, yang saat ini sedang menjadi simpanan CEO muda dengan satu anak istri dan juga anak yang berusia 3 bulan. Tidak masalah toh, yang penting kebutuhan Aubrey terpenuhi. "Nanti malam aku ingin mengundangmu ke klub tempat ku kerja, apa kau mau?" tawar Aubrey. "Boleh, seperti nya aku juga butuh hiburan." jawab Khyone tanpa pikir panjang. "Mana nomor ponselmu, aku akan mengirim lokasinya nanti." ucap Aubrey dan membuat Khyone mengangguk. **** Dengan baju yang menonjolkan bahu mulusnya dan juga celana pendek. Khyone pun sudah siap dengan tas kecil di tangannya. Dia pun langsung meraih kunci mobil sport kesayangannya dan pergi ke klub yang dimaksud oleh Aubrey. Ini masih jam 7 malam, dia hanya takut macet saja apalagi jaraknya lumayan jauh dari apartemen Khyone yang berada di tengah kota. Berbeda dengan Aubrey yang tinggal di pinggiran kota yang katanya sedikit tenang, tapi jangan di tanya harga apartemen Aubrey lumayan mahal juga. Khyone turun dari mobil saat dia baru saja sampai. Dia pun langsung menelpon Aubrey dan bilang jika dia sudah sampai. Tapi Aubrey bilang, jika dia harus masuk lebih dulu karena dia masih di jalan terjebak macet. Khyone menurut dia pun masuk lebih dulu dan menunjukkan kartu jika dia adalah tamu VVIP. Dulu dia pernah ke sini sampai dia mendapatkan kartu tamu VVIP, yang diberikan cuma-cuma oleh seorang CEO, yang dulu menyukainya tapi ditolak oleh Khyone. Khyone masuk dia pun langsung menuju bartender memesan satu gelas cocktail dan meneguknya. Klub ini masih sama tidak banyak berubah sama sekali. Sekali lagi khyone pun memesan segelas cocktail lagi dan meneguknya perlahan, sambil menikmati alunan lagu music dj yang terdengar nyaring. Matanya tertuju pada meja DJ dan juga penari latar di atas panggung yang lumayan luas itu. Banyak yang menari di bawah sana sambil mengangkat tangannya. Ada juga yang berciuman saat menari di tengah mereka. Rasanya ingin sekali Khyone menari di sana dan bergabung dengan mereka. Sudah dipastikan saweran Khyone akan jauh lebih banyak dibanding mereka. Tepukan bahu membuat Khyone menoleh, dia pun tersenyum saat melihat Aubrey yang baru saja datang dengan baju yang sangat seksi. Kulitnya putih dia seperti mengenakan bra dan ditutup oleh kemeja putih yang kebesaran. "Apa kau menunggu lama?" Tanya Aubrey sedikit berteriak, agar suaranya terdengar di telinga Khyone. Khyone menatap arlojinya, "Lumayan sekitar setengah jam aku menunggumu." "Sorry tadi macet, jadi aku harus putar balik." Khyone mengangguk paham. Tadi saat dia berangkat, dia juga terkena macet di jalan sama halnya dengan Aubrey. "Mau rokok?" Tawar Aubrey mengeluarkan sekotak rokok dari tasnya. "Aku tidak merokok." tolak Khyone halus. Ya dia tidak merokok, dia hanya minum tanpa perokok apa lagi pakai narkoba. Dadanya cukup sesak saat dia merokok, mencium bau asap saja kadang Khyone sedikit terganggu dan batuk apalagi kalau dia merokok. "Kau ini minum tapi tidak merokok." cibir Aubrey yang menghisap rokoknya santai. Khyone tertawa dia memang aneh, terkadang yang suka mabuk pasti dia akan doyan dengan rokok dan juga narkoba. Tapi entah kenapa hal itu malah membuat Khyone tidak menyukai dua benda sialan itu selain minuman keras. Setelah menghabiskan satu batang rokok, Aubrey pun mengajak Khyone untuk naik ke atas panggung bersama dengan yang lain. Dia menari dengan banyak seksi dance yang hanya memakai bra dan juga celana dalam saja. Apa lagi semua p****************g langsung bersorak saat melihat Khyone dan juga Aubrey bergabung dengan mereka. Jangan lupakan tatapan memuja banyak pria termasuk DJ yang ada di samping Aubrey. *** Khyone terbangun dengan suara alarm yang memekakkan telinga, dia pun meraih ponselnya dan mematikan alarm. Khyone duduk di atas ranjangnya dengan kepala yang berdenyut nyeri. Dia cukup pusing pagi ini, mungkin efek terlalu banyak minum alkohol membuat dia pusing. Dia bukan Aubrey yang jago mabuk. Khyone pun bangkit dari ranjangnya dan menuju kamar mandi. Mungkin dengan mandi rasa peningnya akan hilang. Setelah mandi keramas, Khyone pun langsung menuju meja riasnya. Siang ini dia ada acara temu kangen bersama dengan teman sekolahnya dulu. Maklum saja dia hanya lulusan sekolah menengah ke atas, tidak lulusan tinggi dan sarjana. Khyone mengambil kemeja crop berwarna putih dipadukan dengan celana hitam dan juga sepatu kets. Usianya tidak remaja lagi, tapi banyak orang yang bilang jika dia sangat cocok dengan style remaja. Apalagi wajah Khyone yang memiliki salah babyface, sehingga semua orang menganggap jika Khyone adalah anak sekolahan. Setelah selesai mengoles lip cream di bibirnya. Khyone pun langsung meraih kunci mobilnya, dan menuju alamat yang sudah di kirim oleh salah satu murid sekolahnya dulu. Untung saja cafe yang dituju tidak terlalu jauh dari apartemen Khyone. Tak membutuhkan waktu lama, Khyone pun sampai di alamat cafe yang diberikan oleh mereka. Saat hendak masuk, mata Khyone tak sengaja menatap Aubrey yang baru saja turun dari mobilnya. Khyone tersenyum apalagi Aubrey yang langsung menghampiri Khyone. "Kau baru datang? Bagaimana keadaanmu?" tanya Aubrey perhatian, tak melupakan cekikikan dari wanita itu. "Aku baik, hanya sedikit pusing. Mungkin efek terlalu banyak minum, bagaimana denganmu?" "Aku akan selalu baik baik saja." kekeh Aubrey. Khyone pun tertawa dia pun langsung mengajak Aubrey masuk dan bergabung dengan yang lain. Tak lupa juga dia bertanya pada kasir, dimana letak golden high school mengadakan acara. "Acaranya ada di lantai dua, Nona." jawabnya. Khyone mengangguk, dia pun langsung mengedipkan satu matanya ke arah kasir itu. Tanda ucapan terima kasih lalu pergi ke atas bersama dengan Aubrey. "Kau bisa membuat dia menyukaimu Khy." kekeh Aubrey. "Benarkah? Dia tidak akan mampu membayarku." "Ah, sombong sekali kau ini." Khyone dan Aubrey pun saling tertawa dan saling mengejek satu sama lain. Sedang asyik bercanda tawa, tak sengaja Khyone pun menabrak seseorang dan membuat ponsel orang itu jatuh. Khyone mengambil ponsel itu dan meminta maaf. Tapi saat tau siapa yang ditabrak, Khyone pun langsung melengos melewatinya tanpa mau menatapnya kembali. "Halo Khyone Khaylee." sapa semua anak. Khyone tersenyum, dia pun langsung memeluk semua para wanita di sini. Terkecuali pria dia hanya akan menjabat tangan nya saja tanpa lebih. "Wah.., sekarang sukses ya kamu jadi model." Khyone tersenyum ya dia seorang model lebih tepatnya model majalah dewasa. Itu sebagai tutup jika dia pernah menjadi simpanan atau bahkan wanita one night stand. Dia juga model photoshop, ataupun model formal tidak terlalu vulgar yang penting menghasilkan uang. "Apa kau tidak ingin menghampirinya? Dia berdiri di sana sejak tadi." "Siapa?" tanya Khyone, walaupun dia tahu arah ucapan temanya kemana!! Khyone memiliki banyak teman, dia memiliki sikap humble dan mudah bergaul. Hanya saja yang dekat dengan dia hanya Aubrey sejak mereka masih sekolah "Perlu aku sebutkan? Oh iya, dia adalah mantan kekasihmu. Jason!!" Wanita itu menatap Aubrey kesal, "Biarkan saja. Aku tidak peduli juga." juteknya. Jason yang masih mendengar pun mendegus. Niatnya tadi dia ingin pergi menjemput Ellie istrinya, untuk bergabung dengan yang lain di sini. Tapi saat bertemu dengan Khyone, niatan itu hilang. Dia ingin disini menatap wajah gadisnya dulu yang banyak sekali berubah. Secara fashion dia cukup berubah, dia nampak terlihat seksi dengan baju casualnya. Lihat saja, semua orang di sini langsung mencuri pandang pada Khyone dan juga Aubrey yang memang banyak berubah. Khyone pun akhirnua kembali, dia pun duduk di meja Aubrey yang tandanya dia satu meja dengan Khyone. Jason terus memperhatikan Khyone sejak tadi. Dia terus berbicara dengan banyak anak di sini, tapi tidak dengan Jason. Khyone sama sekali tidak melihatnya, tidak meliriknya sama sekali. Seakan mereka tidak saling kenal. Apa dia lupa ada hubungan apa antara Jason dan juga Khyone dulu? "Apa kalian akan diam saja?" ucap Aubrey menatap Jason dan juga Khyone "Apa maksudmu? Sejak tadi aku berbicara dengan yang lain." jawab Khyone jutek. "Bukan dengan yang lain, kau tidak ingin menyelesaikan masalahmu dengan Jason, Khy?" "Masalah?" ulang Khyone seraya berpikir. "Sepertinya kita tidak memiliki masalah apapun dengan dia, Aubrey." lanjutnya dan membuat Aubrey mendengus. Orang bodoh pun tahu kalau mereka sedang dalam masalah. Tapi apalah daya mereka seakan membangun tembok kokoh di antara mereka. Penghalang yang tak bisa membuat mereka saling berbicara. "Ya, dia benar kita tidak memiliki masalah apapun." jawab Jason lirih, dengan pandangan mata yang tertuju pada Khyone. "Kau dengar sendiri kan Aubrey. Jadi kumohon jangan bahas apapun di sini." Aubrey mengangguk lama tidak bertemu dengan Khyone membuat Aubrey sedikit takut. Tatapan mata nya cukup tajam dan mengerikan, bahkan siapapun akan merasa diancam dengan tatapan mata itu. Aubrey memilih diam menatap Khyone yang nampak berbicara dengan Bobby. Bahkan dengan secara terang-terangan Khyone pun menggoda Bobby dengan cara mengajaknya makan malam. Padahal Khyone tahu, jika Bobby memiliki istri dan dia baru saja menikah dua bulan yang lalu. Da saat ini istrinya sedang hamil. dia termasuk nikah muda juga seperti yang lain. "Jadi kau ingin mengajakku makan malam?" ucap Khyone. "Kalau kau mau" "Bukannya kau sudah memiliki istri, bagaimana kalau dia tahu suaminya berkencan dengan teman sekolah nya dulu?" Bobby tersenyum dia pun menarik hidung Khyone, dan membuat Khyone tersenyum dan menepis tangan Bobby "Anggap saja kencan buta." Jawaban enteng Bobby membuat Khyone geram. Dia pun langsung menoyor kepala Bobby dengan gemas. Apa-apaan dia sudah memiliki istri kenapa juga masih meminta Khyone makan malam. Seketika itu juga Khyone menatap Jason yang duduk di hadapannya. Jika Bobby bisa mengajaknya makan malam sambil bercanda tawa, lalu kenapa dengan pria di depannya tidak bisa? Dengan tatapan yang sulit diartikan, Khyone pun bangkit dari duduknya dan pergi. Dengan alasan jika dia harus pergi ke toilet. "Aku harus pergi." ucap Jason dan pergi. TBC. Hai.., seperti biasa bab ini revisi ya. kasih komentar dong. butuh asupan kata-kata pedas seperti umpatan, sebagai penyelamat. dan ya, aku mau kasih tahu sesuatu jika ada kata yang s***a jujur itu paling menyedihkan buat aku. tapi itu sudah kebijakan sistem ya, jangan ada yang komen kalau ceritanya nggak lengkap katanya. atau typo, dan bikin kalian berpikir. tidak hanya di cerita aku, jika ada kata yang menurut sistem vulgar pasti akan ada sponsor bintang. jadi mohon maklum ya bund.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN