Beberapa pelayan membereskan aula taman. Allice berjalan dengan memegang sikut tangan Pangeran Jorsh, “Sayang. Aku akan ke kamar. Mungkin, membaca buku beberapa meringankan kebosananku.”
Jorsh mengangguk ketika istrinya Allice berbicara, “Allice. Dengarkan aku, percayalah padaku jika ada hal yang kau dengar kau harus melihatku. Percayalah aku mencintaimu Allice.”
Jorsh mencium kening Allice ketika dirinya bersama Allice berjalan di taman. Beberapa pelayan berbisik bahagia dengan bergosip melihat Pangeran dan Putri Allice.
Jorsh hanya mengikuti apa yang Allice katakan.
Jorsh memberikan sebuah cerita kepada Allice, “Argesia dan Afresia memiliki Kerajaan Peri, apakah kau tahu Allice? Jika kau tahu, harus kuberitahu semuanya benar nyata.”
Allice terkejut ketika suaminya menceritakan semuanya.
Allice terdiam sesekali bahkan memberikan banyak pertanyaan kepada Jorsh.
“Sayang,” panggil Allice kepada Jorsh.
Jorsh hanya menyahut dengan memberikan beberapa buku dari rak kamar miliknya, bacaan singkat jika ia ingin beristirahat. “Bacalah ini, kau akan baik-baik saja.”
Allice mengangguk menuruti apa yang suaminya katakan. “Jorsh kau tidak akan menghianatiku bukan?” Tanya Allice dengan cemas.
Jorsh hanya tersenyum ketika Allice menanyakan akan dirinya, "Allice jangan terlalu khawatir," jawabnya dengan tersenyum.
Bagaimanapun Jorsh adalah seorang pangeran setelah kakaknya menjadi Raja. Terlebih Jorsh pun akan menjadi Raja, pertanyaan Allice membuat Jorsh tersenyum.