Chapter 4

410 Kata
Setelah Brenda dan Allice tertidur pulas, Penyihir Raquel datang dengan mendekati Allice, memberikan sinar tongkat keseluruh tubuh Allice. Hanya terdengar suara gemericik jendela dengan angin badai salju diluar sana. Dibalik bayangan hitam Penyihir Raquell menghilang. "Allice, kau akan bertemu dengan Raja, sebentar lagi kau akan bertemu dengan Raja," ucapnya dengan suara yang menggema. Berd berserta rekan sudah dihadapan rumah milik Bruch Knett. "Masuk saja ke rumah dan bawa tubuh Paman Berd," Ucap Berd dengan khawatir saat ini. Berd memasuki ruangan mencari keberadaan Bruch Knett. "Si...a..paa?" Ujar Bruch Knett dengan terbata-bata. Rupanya Bruch sadar dari beberapa menit yang lalu dengan berselanjar di lemari kayu miliknya yang sudah renta. Dengan cepat Berd berlari untuk membopoh tubuh Bruch Knett, "Apa kau tidak apa-apa?" Tanyanya dengan rasa ketakutan dan panik. Beberapa saudara Berd membantu membersihkan beberapa pecahan kaca. "Cucumu ada dirumah kami paman," Berd menahan tubuh Bruch Knett yang saat ini terlihat melemah. Hanya ada suara helaan napas disana dengan berbicara kepada Berd. Tangan Bruch Knett memegang tangan Berd, "Berd.. bawalah kalung ini. Berikan kepada Allice dan juga kau bilang padanya bahwa aku selalu mencintainya. Waktuku.. waktuku tidak lama Berd." Hanya sebuah titipan ucapan yang Bruch Knett katakan kepada Berd, tidak memakai lama Bruch Knett menghela napas terakhir. Suhu tubuhnya berubah menjadi kedinginan. Berd memeriksa berkali-kali tapi hasilnya nihil. Berd pun memeriksa keadaan tubuhnya kembali namun lagi-lagi tidak ada pergerakan dari Paman Bruch Knett. "Apakah dia sudah meninggal?" Tanya saudara Berd disana. "Aku tidak tahu, suhu tubuhnya menjadi dingin." Ujar Berd dengan suara pelan. Berd beserta saudaranya membawa Bruch Knett ke sofa ruang tamu. "Salju masih menutupi jalanan, bukankah ia harus segera dibawa ke rumah sakit terdekat, Berd." "Buzzzzz." Suara dari dalam rumah berbunyi keras. Berd berlari memasuki rumah. Melihat keberadaan Bruch Knett tidak ada di sofa. Tubuhnya menghilang ketika dirinya dan saudaranya mencari-cari Bruch Knett. Hanya sebuah kotak dan berisikan buku dongeng. Berd pun terdiam sembaring dirinya memegang sebuah buku tersebut, "Siapa paman Bruch sebenarnya? kenapa ia menghilang. kenapa tubuhnya mendadak tidak ada, Kasihan Allice." Ucapnya melihat badai salju yang masih turun diluar rumah. Tidak menunggu lama Berd membawa kotak tersebut untuk kembali ke rumah beserta kedua saudaranya. Kalung berbentuk bulan berwarna putih perak ditaruh di kantung celana milik Berd. Dengan membawa sekotak berisikan buku dongeng milik Paman Bruch Knett. Berd kembali kerumah dengan melewati badai salju. membawa sebuah kotak berisikan buku untuk Allice. Hanya beberapa meter jarak rumah Bruch Knett dan juga Berd.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN