Raquell memberikan bubuk kembali seperti dahulu di saat malam Allice tertidur di rumah Berd. Raquell mencium kening Allice dengan kecupan sayang. Raquell sangat berterima kasih karena berkat Allice ia bersama kembali dengan Arlion, Raquell membelai rambut Allice dengan tatapan lembut, “Kau adalah cucu dari Arlion, terimakasih sudah menyatukanku bersama Arlion kembali, kami akan selalu berusia abadi dan kami akan selalu melihatmu dari jauh Allice. Kami akan selalu bersamamu, berbahagialah mulai hari ini karena kau akan mendapatkan cinta sejatimu dari sekarang.”
Raquell kembali menghilang setelah dirinya menuangkan bubuk sihir keseluruh tubuh Allice.
“Sepertinya dia menggantikanku gaun malam. Aku lupa aku belum mempersiapkan jamuan makan malam untuknya dan ini sudah hampir malam. Allice beranjak dari ranjang tempat tidur, kedua kakinya melangkah ke meja rias miliknya untuk mengambil jepitan rambut untuk mengikat rambut panjangnya. Rambut panjang bergelombang dengan kulitnya yang putih membuat Allice semakin cantik. “Kalung?” tanya Allice dengan memeriksa lehernya ketika menatap cermin.
Dengan melihat kalung yang melingkar di lehernya, kedua pipinya terlihat merona. “Jorsh,” panggil Allice dengan menyebut nama Jorsh, dengan cepat Allice berlari membuka pintu dan mencari keberadaan suaminya. Allice berlari menuju aula kerajaan, sayangnya tidak ada siapapun hanya ada para pelayan dan pengawal yang berlalu lalang. Allice mencari Jorsh dengan berlari.
Perasaannya bahagia dengan detak jantung berdetak, “Jorsh,” panggil Allice sembaring berlari di setiap lorong kerajaan. Hanya ada para pengawal yang melihat Allice berlari-lari.
Jorsh tidak terlihat hingga kedua kakinya terhenti. Jorsh berbicara bersama Kenneth di taman belakang kerajaan. Dirinya berbicara bersama Kenneth, Allice hanya menyaksikan dari jauh suaminya dan sahabatnya sedang berbicara bersama.
Alice hanya mengikuti suaminya berjalan saat ini, “Sayang,” panggil Allice masih dengan tangan yang di genggam Jorsh. Jorsh tidak menggubris apa yang istrinya katakan. Hingga Jorsh memasuki perpustakaan besar.
“Jangan pernah menyebut nama pria lain ketika aku sedang berlatih, Aku tidak menyukainya dan kau adalah istriku, Allice kenapa kau semakin dekat dengan dia? Walaupun dia adalah keluarga kita, aku tidak ingin kau berpaling dariku. Apa kau mengerti Allice?” Jorsh memegang kedua pipi Allice dengan jarak wajah yang mendekat dengannya.
Allice hanya mengangguk apa yang Jorsh katakan kepadanya. Kesalahan Allice ketika ia menyebutkan nama Kenneth di hadapan Jorsh, Allice refleks ketika dirinya memanggil nama Kenneth. Lagi-lagi Jorsh cemburu ketika ia melakukan kesalahan. “Maafkan aku, aku tidak sengaja menyebutkan nama Kenneth. , bagaimanapun aku dan Kenneth hanya keluarga bukan ikatan cinta yang kau maksudkan, Kumohon kau jangan marah.”
Jorsh hanya mengangguk dengan apa yang Allice katakan kepadanya, dirinya masih ketakutan atas apa yang bibinya Raquel katakan, ia hanya tidak ingin hubungannya terganggu oleh siapapun terlebih Raquel membahas Allice akan bersama cinta sejati, Jorsh melepaskan genggaman kedua tangannya dari wajah Allice. Dirinya berjalan seorang diri meninggalkan Allice sendiri di perpustakaan istana.
"Mungkin ini perasaanku yang khawatir," ucap Jorsh kepada Allice dengan suara lembut.
“Kenapa kau hadir, Ken? Kenapa kau hadir kembali ketika aku sudah bahagia?” tanya Allice berbicara sendiri. Ruangan perpustakaan begitu nampak sepi. Hanya ada beberapa pengawal yang berjaga di luar pintu perpustakaan istana. Allice mengusap kedua matanya dengan jari-jemari ketika pembicaraannya bersama Jorsh membicarakan kenneth.