Pemandangan rumah penduduk sangat sepi. Bahkan bisa dibilang bahwa penduduk ini sangat sepi, berbeda dari sebelumnya ketika mereka disambut pertama kali saat datang. Kenneth menarik tangan Allice menuju sebuah ruangan. Salah satu ruangan kosong yang sudah lama tidak terpakai. Memasuki salah satu ruangan dengan di tutup rapat. Kenneth membisikan suara pelan dihadapan Allice dengan menundukkan kepala. "Kemarilah, jangan berteriak ataupun berbicara keras," ujarnya dengan suara pelan. Dengan keringat yang mulai menjalar ditubuh Allice. Allice hanya mengangguk, dirinya menuruti Kenneth saat ini. Masih dengan ruangan yang gelap pekat dengan sekitar ruangan wangi khas kayu. Allice menghirup sesekali lalu menghembuskan napas kembali. "Kenapa kau membawaku kemari? Kenapa suasana rumah pendudu

