Linggar mengamati air dalam panci di atas kompor yang sedang menyala. Menunggui beberapa saat dengan sabar sampai akhirnya air itu bergejolak dan mendidih. Kemudian Linggar menuang sebagian air mendidih itu ke cangkir yang sudah berisi kopi instan three in one dan sebagian lagi ke mie instan dengan kemasan cup. Duh ngenes banget ya nasibku? Mau makan malam aja harus susah payah bikin sendiri kayak begini? Linggar mendengus kesal, duduk di meja mini bar sambil menutup dan menunggui mie instan-nya matang. Mengaduk kopi di cangkirnya dan mencicipi rasanya. Heeem, enak juga ternyata kopi rakyat biasa ini? Apa karena kandungan gulanya yang ketinggian ya? Ah bodoh amat yang penting enak di lidah. "Pak Linggar, saya boleh minta air panasnya?" Sebuah suara interupsi yang merdu membuyarkan lam

