Anka menoleh sesaat ketika hendak melintasi toko roti tempat Kirana bekerja, dan kebetulan sekali Kirana baru keluar dari toko tersebut dengan membawa satu box di tangannya dan di berikan kepada pelanggan yang menunggu. Anka menyuruh supirnya untuk berhenti dan dia memperhatikan wanita yang sudah menjadi mantan istrinya itu, entah mengapa ada rasa sesal di dalam d**a ketika melihat Kirana terbebas darinya. Benarkah tidak ada cinta? Benarkah tidak ada sekalipun perasaan terhadapnya? Anka terus memandangi Kirana, tanpa Kirana sadari sejak tadi Anka sudah memperhatikannya dari dalam mobil. Kirana bekerja begitu giat, karena ini adalah kesempatan baginya setelah ia menghancurkan sendiri karirnya sebagai seorang dokter. Semua belum melupakan bagaimana skandal itu. “Berangkat,” titah Anka.

