61. Ulah Kakek Tua

1488 Kata

Bella menjerit saat Tiffany mencambuk punggungnya. Tangisannya yang begitu menyayat hati tak membuat Tiffany dan Shopia luluh. Wajah remaja berusia delapan belas tahun itu bermandikan peluh bercampur dengan darah, pun dengan sekujur tubuhnya. Albert mematung melihat adiknya disiksa, hatinya menuntun untuk melakukan sesuatu dan mengakhiri semuanya, tapi raganya tak bergeming. Jangankan menyingkirkan dua wanita kejam itu, untuk bangun dari tanah saja dia tak sanggup. Luka di sekujur tubuhnya membuatnya terkapar tak berdaya. "Berhenti! Berhenti, aku mohon. Bella!" Albert terus mengigau. Titik-titik keringat membanjiri tubuhnya. "Al, bangun!" Duduk di bibir ranjang, Vernon mengguncang bahu Albert. "Berhenti! Kumohon jangan siksa dia lagi! Berhenti!" Tak hanya mengigau, Albert bahkan menang

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN