"Thank you Reva" ujar Rea
"Sama - sama" jawab Dila. Mereka pun makan kue itu bersama diiringi dengan candaan. Tak terasa sudah sore mereka pun memutuskan untuk pulang.
"Ehh udah sore nih, kita pulang yuk" ajak Reva
"Yuk, Re kita pulang dulu ya " ujar Dila
"Iya, ayo gue anter ke depan " ujarnya, Rea pun mengantarkan ketiga sahabatnya ke depan.
"Byee byee Reaa" teriak Audrey di dalam mobil sebelum mobilnya menghilang dari kediaman keluarga Argantara. Rea pun segera masuk kedalam rumah dan segera pergi ke kamar nya.
"Tidur dulu deh ngantuk" ujar Rea. Perlahan matanya mulai terpejam dan siap untuk terjun ke dalam mimpi
Sedangkan di sisi lain
Di kediaman keluarga Ryder terlihat seorang wanita paruh baya yang sedang menangis memandangi foto sang putri yang tak lain adalah mommy Rania
"Hikss sayang kenapa kamu ninggalin mommy" ujarnya lirih
"Mommy kangen sama Ara" ujarnya lagi. Regan yang melihat sang mommy menangis pun mencoba untuk menenangkannya
" Mom jangan kayak gini terus kasian Ara,dia pasti sedih liat mommy kayak gini" ujar Regan
"Benar apa kata Regan mom, kita harus ikhlasin Ara " timpal Aledro yang baru saja datang
"Mommy yakin kamu masih hidup sayang, jika iya kembalilah mommy nggak sanggup kalau jauh sama kamu " batin mommy Rania
~~~******~~~
Tokkk
Tokkk
Tokkk
"Non Rea" ujar bi ina di depan pintu kamar Rea. Sudah beberapa kali ia mengetuk pintu kamar Rea namun tidak ada jawaban membuat bi ina panik takut kalau anak majikannya melalukan sesuatu yang tidak tidak(padahal rea nya lagi bobok cantik)
"Nonn, non Rea" ujar bi ina sedikit keras.
"Ada apa bi?" Tanya Gibran dengan muka datar tanpa ekspresi
" Ini den dari tadi bibi ketuk pintu kamar non Rea tapi tidak ada jawabannya bibi takut non Rea kenapa kenapa" ujar bi ina khawatir. Gibran yang mendengar itu pun merasa sedikit khawatir
"Biar saya dobrak aja bi pintunya" ujar Gibran dengan sekuat tenaga ia mendobrak pintu kamar Rea
Brakkkk
Gibran pun segera masuk ke dalam kamar Rea setelah pintunya berhasil ia buka disusul dengan bi Ina. Gibran geleng geleng bingung dengan cara tidur sang adik, kaki yang berada di atas bantal selimut yang terjatuh
" Bi tolong bangunin Rea, terus suruh dia ke bawah bentar lagi jam makan malam" ujar Gibran kemudian ia pergi meninggalkan kamar Rea
"Baik den" jawab bi Ina.
"Non Rea, non bangun" ucap bi ina
"Eungghh" lenguh rea pelan, perlahan ia membuka matanya dan meregangkan otot ototnya saat bangun dari tidur nya.
"Ada apa bi" tanya Rea
"Non disuruh ke bawah sebentar lagi sudah jam makan malam" Ujar bi Ina
" Hmm iya bi, Rea mau mandi dulu bibi duluan aja" ujar Rea, kemudian ia pun bergegas menuju kamar mandinya untuk bersiap. 10 menit kemudian Rea keluar dari kamar mandinya dengan memakai piyama berwarna Cream dengan motif beruang yang membuatnya terlihat imut. Ia pun bergegas turun ke bawah.
Tapi
Tapp
Tapp
Tapp
Suara langkah kaki terdengar membuat atensi mereka yang berada di meja makan beralih menatap ke sumber suara. Mereka menatap Rea tak berkedip membuat nya risih
"Ngapain liat liat mau gue Colok tuh mata" ujar Rea sedikit teriak membuat mereka sontak mengalihkan pandangannya. Rea pun segera duduk dengan posisi berhadapan dengan Gibran
"Dih siapa juga yang liatin Lo gr amat" nyinyir Gibran
"Cihh serah lo" ujar rea kesal. Mereka pun segera makan tanpa adanya obrolan hanya dentingan sendok yang terdengar.
"Ada apa dengan Rea biasanya dia akan bergelayut manja sama Daddy atau mommy, kenapa sekarang malah beda" batin mereka bertanya tanya. 15 menit kemudian mereka pun selesai makan malam. Rea pun segera pamit untuk ke kamar nya
" Rea udah selesai, Rea ke kamar duluan" ujar nya tanpa memandang mereka. Rea pun segera pergi meninggalkan mereka yang berada di ruang keluarga
" Lo berubah dek" batin Gibran
"Mom, dad Gibran juga mau ke kamar duluan" pamit Gibran diangguki oleh Daddy nya
"Apa aku keterlaluan sama Rea?" Batin mommy dan Daddy Rea
~~~***~~~
Di kamar Rea
"Hiss nggak bisa tidur" ujar Rea pusing
" Mending nonton Drakor aja deh" ujar Rea kemudian ia pun mengambil laptopnya dan menonton drama Korea yang berjudul Twenty-Five Twenty-One. Tak terasa sudah pukul 01.30 rea merasa pun mulai mengantuk ia pun segera menaruh laptopnya asal. Rea pun memejamkan matanya yang terasa berat.