BAB 38

1811 Kata

Juleha masuk perlahan ke dalam kamarnya, menutup pintu itu dengan pelan. Ia memerhatikan kamar—kosong. Tidak ada siapa pun di dalam kamar itu. Juleha sudah menebak, pasti Bams berada di rofftop. Menyendiri, merenung serta mengeluh kepada Tuhan-nya. Juleha menatap amplop yang kini ada di tangannya. Mobil itu memang mobil impiannya sejak lama. Tapi Juleha merasa tidak pantas mendapatkan semua itu. Seulas senyum keluar dari bibirnya, memeluk amplop itu seraya menekan langkah menuju rofftop, tempat ia ke dua kalinya merasakan ciuman hangat Bams. Setiap kali Juleha melewati ruangan khusus tempat Bams menyimpan barang-barang koleksinya, netra Juleha tidak pernah putus terpana. Masuk ke ruangan itu seakan masuk ke sebuah museum berlian. Terang, mengkilat dan berkilauan. Bams memang menjaga dan

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN