13. Curi-curi Pandang

1688 Kata

Malam yang semakin larut membuat Bambang merasa semakin galau. Kesunyian merajai malamnya. Hanya detak jam dinding yang menemani perasaan gundah dalam hatinya. Ada rasa kesal, malu, dan gengsi yang menyelimuti relung jiwanya. Lantaran pagi ini ia harus menjalani takdirnya. Pergi bersama gadis yang sering membuatnya kesal, karena sikap gadis itu yang terlalu dingin dan arogan. Bambang mencoba merebahkan tubuhnya di atas kasur yang sempit. Ia memadamkan lampu kamarnya. Hanya ada sedikit pencahayaan dari lampu di luar jendela. Berharap sebentar lagi ia bisa memejamkan mata dan menenangkan pikirannya. Namun ternyata tidak. Bambang masih dihantui oleh bayang-bayang Medusa. Bagaimana mungkin dirinya bisa berdamai dengan Medusa yang sikapnya masih saja dingin dan judes pada Bambang. “Aku jadi t

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN