Bab 12. Pengakuan

1322 Kata

Karey dan Salsa saling pandang. Sejak keduanya keluar dari kelas, raut wajah Aruna begitu kusut. Wanita itu bahkan tak mengeluarkan sepatah kata pun sedari tadi. Salsa mengedikkan bahu, pandangan gadis itu tak lepas dari Aruna yang tengah mengaduk jus melon miliknya. Karey berdeham keras, tetapi itu tak cukup menarik Aruna kembali ke kenyataan. Suara bising di kantin pun tak membuat wanita itu terusik. Menghela napas, Karey menepuk pundak sang sahabat yang membuat Aruna tersentak kaget. "Kenapa, Rey?" tanya wanita itu linglung. Karey menggeleng. "Lu banyak diem, ada masalah? Coba cerita sama kita, Run. Jangan lu pendem sendiri, bisa gila ntar," ucapnya. Aruna tersenyum tipis, dia menggeleng pertanda tak ada yang perlu dia ceritakan sekarang. Namun, Aruna akan menceritakan semuanya nant

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN