Aruna menghela napas panjang. Wanita itu menatap jam dinding yang menggantung di ruang keluarga. Berada di rumah sebesar ini seorang diri cukup membuat Aruna merasa bosan. Jika dulu sebelum menikah, dia jarang ada di rumah karena urusan kampus dan bermain bersama kedua sahabatnya. Namun, sekarang Aruna tidak bisa berpegian sesuka yang dia mau. Dia sudah menikah dan Aruna cukup sadar dirinya tak bisa lagi seperti dulu saat masih lajang. Mengubah posisi menjadi duduk, Aruna tersenyum senang saat dirinya mendapati sebuah ide cemerlang. Wanita itu akan pergi ke perusahaan sang ayah, rasanya sudah lama dia tidak mengunjungi perusahaan milik keluarganya. Aruna meraih ponselnya, dia menghubungi Dewa untuk meminta izin. Setelah itu, Aruna pergi ke kamar untuk bersiap. Sebuah mobil terparkir di d

