Suasana ruang keluarga itu begitu dingin dan hening., Suara dentingan jarum jam mengisi kesunyian dengan berani saat mereka hanyut dalam kesunyian. Tatapan tajam dan kemarahan mengarah ke arah dua orang berbeda jenis kelamin. Meskipun waktu sudah menunjukkan pukul 00.00 tepat, tak ada dari mereka yang beranjak dari tempatnya duduk dan beristirahat. Semua terdiam, menanti seorang pria paruh baya untuk berbicara. Suara derap langkah kaki memecah kesunyian, ketegangan semakin mengudara—rasanya mencekam. Seorang wanita masih mendudukkan kepala, keduanya tangannya berada di atas lutut. Sementara itu, sepasang suami istri duduk di hadapannya dengan wajah cemas. Berbanding terbalik dengan Aruna yang diselimuti kekhawatiran, Dewa justru tampak tenang. Pria itu duduk bersandar, tangannya dirent

