Sasi masih memikirkan ia akan melakukan apa, ia harus keluar menghadap Ivan atau berdiam diri di tempat. "Sorry" kata Sasi menaikkan folumenya agar sang lawan bicara mendengarnya. "Gue gak buruh kata maaf dari elo" sahut Ivan bangkit dari tempat duduknya lalu berjalan mendekati Sasi. "Terus? Lo mau gue ganti rugi??" Tanya Sasi, memandang wajah Ivan yang semakin mendekatinya, Sasi reflek memundurkan badannya ketika Ivan mendekatinya. "Siapa yang bilang?" Tanya Ivan dengan senyum miringnya, membuat Sasi menggidik ngeri, ia tak bisa memundurkan badannya lagi karna ia sudah mentok tembok. "Te-terus lo mau apa?" Kata Sasi mulai tertekan pasalnya wajah Ivan hanya beberapa senti jaraknya dari wajah Sasi, kaki milik Ivan pun sudah menyentuh kaki milik Sasi. "Gue mau...." Sahutnya memiringkan

