Mata mereka saling bertemu, sebelum Zaldi menunduk, mengakhiri awal kesalahan baru. "Kenapa kamu di sini?" "Ng-nggak." Elleanor tergagap. "Aku tadi cuman lihat dekorasi di balkon sebelah. Pas mau turun, ada kucing yang belum dimasukin, jadinya aku bantu kucing itu dulu. Terus ...." Elleanor terdiam, menatap almari obat. "O-oh ... aku ke sini untuk ... a-aku ... aku bantuin kamu supaya lebih mudah kalau mau minum obat." Jemarinya dengan cepat meraih knop almari, mengambil "Terima kasih," ucap Zaldi. Elleanor tak menjawab. Gadis itu hanya berharap Zaldi akan menatapnya sekali lagi. Elleanor menunggu. Ia ingin Zaldi bicara lagi. Setidaknya sampai kerin duan Elleanor terobati. Sayang, Elleanor hanya menantikan harapan kosong. "Kalau gitu, aku keluar dulu!" pamit Elleanor. "Tunggu!" seru

