Elleanor berkacak pinggang. Jangan ditanya bagaimana caranya menatap Zaldi saat ini! Ya Tuhan, ia sudah melakukan pengorbanan begitu banyak. Ia sudah milik Jordiaz. Jangan katakan apapun pada kakakku!" Zaldi menghapus air mata yang kembali menuruni kedua pipi Elleanor. Lelaki itu kemudian merengkuh gadis itu, memberikan dekapan terbaik, karena sekali lagi ... ini adalah yang terakhir. *** Elleanor merasakan dekapan belakang. Pasti karena sudah terang, makanya Elleanor begitu mudah terbangun. Padahal semalam ia hanya tidur sebentar. Sekitar ja m empat pagi ia terbangun, pindah kamar sebelum suaminya pulang. Elleanor segera tertidur lagi, sampai Jordiaz akhirnya benar-benar pulang, dan memeluknya seperti ini. Mengingat waktu yang ia habiskan bersama Zaldi semalam, segumpal rasa bersala

