Tie 2

2119 Kata
Suasana di ruangan fakultas ekonomi tampak ramai dan riuh dengan celotehan atau pun teriakan riuh rendah dari para fans maupun hanya sekedar simpatisan sang ratu universitas – Melly Indah Kusumawati. Dengan sengaja Lolita dan Santi meletakkan sebuah kursi dan menghiasanya menjadi seperti singgasana di tengah-tengah koridor gedung. Membuat siapa saja yang lewat harus mengucapkan selamat kepada sang ratu Melly. Jika tidak mau mengucapkan mereka yang lewat akan mendapat cibiran dan sorakan yang begitu ramai dari para pendukung mereka. Melihat keadaan semakin tak terkendali salah satu asisten dosen mencoba untuk menertibkan Melly and the geng.   “Apaan sih Mil, elu kok nggak bisa banget ya ngeliat orang lagi happy. Liat nih, ratu kita sekarang udah semakin POPULER! Sekarang dia adalah tunangan ketua BEM kampus kita yang tercinta! Woooohhhh…” Lolita memekik cukup keras yang segera diikuti oleh para penggemar Melly yang lainnya.   “Atau jangan-jangan elu sekarang jadi semakin sirik ya sama Melly karena status barunyaa… Wuuuuu…” Tambah Santi tak mau kalah sengit.   Emilia berusaha untuk tetap tenang dan menarik napas cukup dalam.   “Oke, kalau kalian hanya ingin membuat keributan jangan di lingkungan kampus! Atau kalian semua akan gue laporkan ke pihak dekan!” Ucap Emilia dengan lantang dan berani.   Sejenak keadaan hening sesaat, sampai akhirnya Melly berdiri dari kursi singgasana yan dibuat oleh Lolita dan Santi. Dengan perlahan Melly mendekati Emilia, dan berjalan memutari dirinya. Dengan pandangan sinis Melly menatap tajam ke arah mata Emilia.   Dengan nada bicara yang sengaja ditekan Melly membalas ancaman Emilia. “Silahkan saja lapor ke dekan. Paling juga elu yang kena semprot balik. Hahahaha….”   Awalnya beberapa dari mereka yang membuat keramaian bingung dengan apa yang baru saja terjadi. Namun Lolita dan Santi segera mengomandoi mereka untuk ikut tertawa.   “Oke guys, agar party kita nggak diganggu mak lampir sok kecentilan kayak gini lagi. Party-nya kita pindah ke HOLYWING!!!” Ucap Melly yang segera disambut dengan sorak-sorai oleh mereka yang ada di koridor tersebut.   Lolita dan Santi saling berpandangan.   “Terus kita bolos nih?” Tanya Santi.   “Ya nggak tau, gue sih ngikut aja.” Balas Lolita.   “Aduh, mana nilai mata kuliah pak Broto gue ancur banget lagi.” Keluh Santi.   “Lu mending ancur. Gue udah diancem buat ngulang lagi di semester depan!” Ringis Lolita.   “Terus kita bolos nih?” Tanya Santi lagi.   “Ya nggak tau, gue sih ngikut aja.” Jawab Lolita dengan jawaban yang sama.   “Hei! Kalian berdua lagi ngeributin apa! Buruan bookingin tempat di Holywings se-ka-rang!” Ucap Melly dengan nada keras yang membuat Lolita dan Santi mendadak gugup karena ketakutan.   Zian tampak terbaring lemah di bangsal rumah sakit. Meski tak begitu parah namun sepertinya mentalnya begitu menderita dengan kejadian yang baru-baru ini terjadi. Tatapan mata Zian terlihat kosong memandangi langit-langit rumah sakit. Andra yang berada disamping menemaninya tampak merasa bersalah.   “Sorry bro, gue nggak tau kalau pertunangan lu kemarin itu beban banget buat elu.” Ucap Andra lirih.   Zian memalingkan wajahnya menatap Andra kemudian tersenyum. “Nggak apa-apa kok. Thanks ya udah mau nemenin gue.”   “Yaelah bro, nggak usah sungkan gitu lah sama sodara sendiri.” Andra berdiri dari tempat duduknya, kemudian mengambil minuman yang ada di meja. “Lagian, ada apa sih bro dengan masa lalu elu itu. Kayaknya jadi beban pikiran banget deh. Move on bro… move on…”   Ucapan Andra ada benarnya, Zian selama ini terlalu menyiksa dirinya dengan selalu mengingat apa yang terjadi di masa lalu. Padahal di masa kini banyak orang yang ingin melihat dirinya bahagia. Dan di masa depan ada orang-orang yang ingin selalu berbahagia dengan dirinya. Zian menatap jauh keluar jendela yang terbuka. Sebuah pertanyaan yang baru memenuhi kepalanya. Apakah ia mampu melupakan segalanya?   Suasana ruang rawat kembali hening. Andra sibuk dengan handphone-nya, men-scroll sosial media miliknya dan terlihat terkejut saat melihat sebuah postingan. Saat baru saja hendak menunjukkan postingan tersebut kepada Zian pintu kamar diketuk seseorang.   Beberapa teman Zian terlihat mengunjungi. Ada yang membawa buah dan juga beberapa cemilan kecil yang diterima oleh Andra. Setelah meminta izin dari Zian, Andra membuka beberapa cemilan. Dirinya merasa lapar karena belum makan sejak semalam.   “Eh, emang bener ya tadi di kampus rame banget?” Tanya Andra dengan mulut yang penuh oleh makanan.   “Bukan rame lagi, tapi heboh.” Jawab Mira sekretaris BEM. “Bener-bener gila tu cewek sampe kegiatan belajar kampus diliburin loh.”   Radit ketua bidang keagamaan kampus menepuk pelan Mira. Saat ditegur seperti itu Mira menjadi gugup dan salah tingkah.   “E-eh, maaf Zian. Aku nggak bermaksud ngejelekin dia kok.” Ucap Mira terbata-bata.   “Nggak apa kok. Emang kadang sikap Melly suka berlebihan. Apalagi kalau lagi seneng seperti itu.” Jawab Zian membuat gugup Mira sedikit berkurang.   “Iya, untungnya Emilia berhasil ngebubarin. Dan sekarang mereka pindah tempat buat ngadain party-nya.” Jelas Mira kembali.   “Oya? Party-nya dipindah kemana?” Tanya Andra dengan begitu antusias.   “Katanya sih, pindah ke Holywings. Nggak tau deh, bener atau nggaknya.” Mira sedikit ragu saat menjawabnya.   “Wah, kalo Melly yang ngadain party sih nggak perlu diraguin lagi. Pasti heboh dan hedon pake banget!” Semangat Andra yang sempat hilang kembali. “Bro, gue boleh pergi buat ikutan party nggak? Eh, tapi nanti yang jagain elu siapa. Duh, bingung gue nih.”   Radit pun mendekati Andra. “Ya udah, biar gue aja yang jagain Zian.”   Mendengar ucapan Radit, semangat Andra untuk segera pergi semakin menjadi. Beberapa barangnya segera dirapihkan dan dimasukkan ke dalam tas kecil miliknya.   “Gimana bro? boleh ya bro? lagian kan elu juga udah gede bro. He he.” Ucap Andra dengan gestur tubuh yang semakin tak sabar untuk segera pergi.   “Ya udah gih sana. Happy party bro.” Jawab Zian dengan tersenyum.   Seketika Andra sudah menghilang dari pandangan. Beberapa teman yang mengunjungi pun ikut pamit pulang agar Zian dapat beristirahat dengan tenang. Hanya tersisa Radit yang berada di ruangan tersebut. Merapihkan beberapa sudut ruangan yang sebelumnya terlihat berantakan.   “Nggak usah diberesin dit. Nanti juga ada suster jaga yang ngerapihin.” Ucap Zian dengan lirih.   “Ah, nggak apa. Cuma beresin dikit gini doang kok.” Radit duduk kembali di sofa dan menghembuskan napasnya dengan cukup keras.   “Kenapa?” Tanya Zian basa-basi walau sebenernya ia sudah mengetahui apa yang ada di pikiran sahabatnya ini.   Radit menatap tajam ke arah mata Zian. “Lu udah bukan anak kecil lagi. Harusnya lu udah bisa ngambil keputusan mana yang lebih baik dan bukannya justru malah tenggelam pada kehancuran yang sepertinya nggak akan selesai dalam waktu dekat ini.”   Zian mengembuskan napas perlahan, ia kembali menatap kosong ke langit-langit ruang rawat rumah sakit. “Entahlah, gue merasa semua pilihan sudah habis. Dan gue hidup hanya untuk menjalani apa yang sudah ditakdirkan buat gue.”   “Lu yakin dengan apa yang baru aja lu ucapin Zian?” Radit mencoba memburu penjelasan atas ucapan Zian.   “Entah, tapi hanya mereka keluarga yang gue punya Dit. Gue bisa apa?” Zian sedikit kesal dengan ucapan Radit. Baginya keluarga adalah segalanya. Meskipun Andra – sepupunya itu seringkali merepotkannya dan juga membuatnya terjebak dalam sebuah masalah. Tapi keluarga tetaplah keluarga. Dimana merekalah satu-satunya tempat berpulang saat tak tahu lagi harus pulang kemana.   Keluarga dalam pemahaman umum adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang terkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah suatu atap dalam keadaan saling ketergantungan.  Dalam konteks pembangunan keluarga sejahtera, saling ketergantungan diartikan sebagai fundamental dalam perwujudannya,  melalui pengembangan kualitas keluarga secara menyeluruh sebagai bagian dari masyarakat dan lingkungan. Keluarga bagi Zian adalah kesinambungan kebahagiaan, hubungan keluarga yang saling mengasihi, pertemanan yang kuat, adanya percaya diri karena kesehatan yang prima, keamanan di dalam sisi keuangan dan juga pemenuhan di dalam pengembangan diri secara intelektual, dengan mengedepankan petunjuk Yang Maha Kuasa. Untuk bisa memenuhi kesinambungan kebahagiaan keluarga semua, Zian akan terus berupaya, dan dalam upaya tersebut ia merasakan adanya ongoing proces, yang akhirnya membuat ia kemudian menyadari bahwa keluarga bukan lagi hanya keluarga inti, dimana terdiri ayah-ibu-dan anak-anak saja, lebih dari itu termasuk keluarga dari saudara-saudara kandung, teman-teman dalam profesi dan teman-teman dari setiap aktivitas kehidupan. Semakin Zian memahaminya, semakin besar keinginan untuk memperluas jaringan keluarga saya dan pertunagan merupakan salah satu yang memiliki andil di dalam pembangunan keluarga sejahtera, dengan harapan  ada warisan yang dapat saya tinggalkan yaitu kenangan, pikiran-pikiran yang orang miliki tentang saya. “Ingatlah, tak ada seorangpun yang benar-benar sendiri dalam hidup. Buka mata, dengar, dan lihat! Tuhan memberi kita keluarga sebagai sumber kekuatan hidup yang tiada duanya.”           Sadarkah kita? Tuhan menitipkan orang-orang yang senantiasa mendengarkan celoteh maupun keluh-kesah dari mulut kita setiap hari. Tuhan juga memberi kita orang-orang dengan tangan yang dengan sigap memeluk saat kita terpuruk. Orang-orang itu bahkan selalu berusaha memberi kasih tanpa syarat. Pun, mereka pula yang mampu mengajarkan makna sebuah ketulusan. Ya, mereka adalah keluarga. Tempat bernaung, tempat dimana semua kenangan masa kecil terbingkai penuh makna, dan tempat yang selalu membuat kita ingin kembali. Sudahkah Anda bertegur sapa  dengan mereka hari ini? Atau setidaknya, sudahkah Anda mengutarakan rasa kasih pada mereka secara sederhana? Semoga kita tidak terlampau sibuk dengan sederet aktivitas dan akhirnya justru lupa pada mereka.        Apakah makna keluarga bagi Anda? Setiap orang pasti memiliki pandangan yang berbeda-beda tentang sebuah keluarga. Namun, satu hal yang perlu kita tahu. Keluarga adalah orang-orang yang pertama kali kita temui dalam kehidupan kita. Keluarga terdiri dari beberapa orang yang memiliki ikatan, memiliki hubungan darah, dan bersatu untuk  melakukan peranan tertentu  serta memenuhi beberapa kebutuhan secara bersama-sama1. Keluarga dapat menjadi agen utama dalam pemenuhan rasa cinta, religiusitas, perlindungan, pendidikan dan berbagai hal lainnya. Segala kelebihan maupun kekurangan yang ada dalam sebuah keluarga merupakan sebuah proses untuk menuju kebahagiaan. Menjaga dinamika keluarga terkadang bukan sebuah perkara yang mudah, ada hal-hal tertentu yang perlu diperhatikan. Salah satu ruh dalam sebuah keluarga adalah komunikasi. Kadang kita justru sulit untuk mengatakan atau mengungkapkan beberapa hal penting. Bahkan lebih memilih diam tanpa berkata-kata saat kita memiliki masalah sengan keluarga. Mari kita pahami betapa besarnya kekuatan “kata” dalam keluarga. Jangan Anggap Remeh Masalah Komunikasi dalam Keluarga Komunikasi adalah cara manusia untuk mengutarakan atau menyampaikan makna, baik  yang bersifat verbal maupun nonverbal. Tak heran jika komunikasi seringkali disebut sebagai aspek yang penting dalam sebuah keluarga. Selain itu, komunikasi seringkali menjadi sumber konflik. Pernahkah Anda salah paham dengan keluarga Anda? Apakah Anda lebih suka memendam perasaan tanpa mengungkapkannya pada keluarga? Coba ingat kembali, beberapa kejadian yang muncul dalam keluarga akan membuat kita semakin mengerti arti penting komunikasi.  Membangun komunikasi yang positif  akan sangat berguna dalam keluarga.  Berdasarkan hasil penelitian2, pasangan dan keluarga yang bahagia cenderung merasa puas dengan  pola komunikasi yang ada dalam keluarga mereka. Tak Perlu Ragu untuk Membangun Komunikasi dengan Keluarga Saat dirundung emosi negatif, terkadang kita justru enggan untuk mengkomunikasikannya karena berbagai alasan. Hal tersebut justru akan memperkeruh keadaan. Dengan berkomunikasi, masing-masing anggota keluarga akan mengetahui maksud dan lebih mengenal satu sama lain3. Sebenarnya Anda tak perlu malu, takut, ragu atau merasa gengsi untuk mengatakan keinginan anda. Komunikasi adalah cara yang paling ampuh untuk menyentuh dan membuka mata hati orang lain. Perhatikan hal-hal berikut : Komunikasi yang baik tergantung pada kemampuan dalam menyampaikan dan menangkap pesan yang disampaikan. Oleh karena itu, Anda perlu memastikan apakah pesan tersebut diterima dan dipahami dengan baik agar tidak terjadi salah paham antar anggota keluarga.Berkomunikasi dengan orang lain berarti menyampaikan makna atau pesan. Maka dari itu berusahalah untuk jujur pada diri sendiri maupun keluarga.Komunikasi dapat berupa ungkapan verbal maupun nonverbal. Utarakan keinginan anda dengan kata-kata yang jelas. Selain itu, saat sedang berkomunikasi perhatikan aspek nonverbal seperti nada suara, volume, kecepatan berbicara, dan ritme berbicara agar keluarga dapat memahami maksud Anda dengan baik.Komunikasi yang efektif dibarengi oleh keterbukaan, rasa kepercayaan, kualitas hubungan, dan mood. Saat berkomunikasi, perhatikan suasana hati keluarga Anda. Cari momentum yang tepat untuk menjalin komunikasi dengan baik.Dengarkan apa yang diungkapkan keluarga anda dengan penuh perhatian dan coba berikan umpan balik yang positif. Terkadang orang justru lebih sulit untuk mendengar. Padahal dengan mendengar kita akan lebih dapat memahami keluarga kita.Seiring dengan perkembangan zaman, komunikasi dengan keluarga dapat dilakukan dengan gadget atau telpon selular. Bagi Anda yang banyak menghabiskan waktu diluar rumah, sempatkan untuk menghubungi keluarga melalui telepon atau media lainnya. Memberi kabar adalah hal kecil yang dapat membuat keluarga Anda merasa bahagia. Mungkin hal tersebut merupakan sesuatu yang remeh temeh bagi Anda, tapi bagi keluarga Anda hal tersebut sangat berarti.        Benar, kehangatan sebuah keluarga bukanlah sesuatu yang dapat dibeli. Bagaimanapun keluarga adalah orang-orang yang menorehkan banyak cerita dan turut andil dalam hidup kita hingga saat ini. Kali ini, coba rasakan kembali kasih putih mereka. Jangan lupa ucapkan terimakasih dan ungkapkan perasaan Anda pada mereka. Jika Anda mencintai mereka maka jangan pernah ragu untuk mengatakannya. Mereka adalah sumber kebahagiaan yang mungkin selama ini Anda cari. *** Bersambung...
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN