MIMPI-MIMPI FRANGKY

3595 Kata
Terayun.. Aku... Mimpi-mimpi datang... Dia... Membawa lena dalam asa... Merubah segala... ......................................................... Namaku Frangki, aku terlahir dari keluarga sederhana. Ayah ku Namanya Monti. Ayah disebut-sebut sebagai orang sakti yang menguasai ilmu ghaib. Tapi aku gak percaya dengan begituan. Menurut aku itu takhayul. Badanku tinggi dan tegap, bukan sombong memang aku suka olahraga pencak silat. Aku memang tidak percaya dengan takhayul Tapi kalau silat, aku sih yes. Wajahku banyak orang bilang ganteng dan cool. Alis mata tebal, wajah ku agak oval, hidung mancung, bibir seksi. Hanya saja aku pemalu dengan cewek. Memang banyak sebenarnya cewek yang ingin dekat denganku. Tapi aku malu, dan lagi belum ada keinginan pacaran. Aku biasanya menghabiskan waktu berjam-jam baca buku. Hampir semua buku, aku hobi membaca nya. Yang paling hobi adalah buku pendekar. Pendekar Mabuk, Wiro Sableng , Pendekar Hina Kelana, Koo Ping Ho, dan banyak lagi yang lain nya. Selain itu , aku juga punya hobi buat puisi. Meskipun akhir-akhir ini, aku jarang nulis puisi. Tapi memang hobiku disana. Puisi di atas aku tulis berawal dari mimpi-mimpi yang selalu datang tiap malam padaku. Tentang wanita bernama Shivana Adriani. Mungkin kah gadis itu dari alam ghaib. Atau khayalan ku saja, tentang kekasih yang sempurna. Dia wanita tercantik yang pernah aku lihat. Memang benar, aku melihatnya hanya dalam mimpi. Tapi mimpi itu datang setiap malam. Besok pagi aroma wanginya nempel di bajuku. Aku kadang juga merasa takut. Perasaan ingin jumpa dengan nya, melebihi dari perasaan takut ku sendiri. Namun aku harus nyari dia dimana?. Ingin aku nanya sama bapak. Namun aku malu. Selama ini aku mengacuhkan apa yang di ajarkannya. Menurutku makhluk astral itu hanya susunan sel yang tidak sempurna. Bukan seperti manusia, yang punya rasa, punya ke inginan. Meskipun aku banyak mendengar cerita dari orang kampung. Melihat ini lah, jumpa inilah, bahkan sesat ke alam inilah. Namun belum pernah aku melihat nya. Hantu kek, apa kek, mana ada. Aku sering masuk hutan keluar hutan sendirian, tak pernah jumpa tuh hantu. Pernah sekali mendengar suara seperti orang tertawa. Pas di dekati ternyata cuma kodok. Gak ada itu hantu, atau apapun namanya. Karena keyakinan itulah aku tak mau nanya sama bapak. Awalnya aku berfikir logika. Mungkin ini semua hanya khayakan ku saja. Hanya saja wangi ini kenapa setiap habis mimpi selalu ada. Persis wangi yang ku cium di hari pasar waktu itu. Aku mencoba menguntai kembali ingatanku. Mulai dari hari pasar waktu itu. ************************************* Pagi menjelang siang, aku seperti biasa, mandi dan siap-siap berangkat kepasar. Sebab teman-temanku pasti sudah menunggu. Tergesa aku melangkah dari rumah. Mengejar janji yang ingin di tepati. Aku berjalan kaki menuju ketempat kami berkumpul. Kami janji akan mengadakan rapat untuk membuat suatu pertandingan. Turnamen bola kaki. Sudah dekat dengan pasar, aku mencium aroma wangi yang sangat harum. Aku berfikir ini hanyalah parfum mahal dari orang-orang kaya. Hanya saja, Kadang tercium agak tebal, kadang hanya tipis. Meskipun heran, aku memilih tidak peduli. Kemudian bulu kuduk ku sering merinding. Kata orang di ikuti makhluk halus. Aku sih gak percaya, aku lebih percaya mungkin gejala masuk angin atau yang lain nya. Sesampai di pasar, teman-teman sudah menunggu. Disana sudah berkumpul semua. Kami berkumpul di rumah ketua pemuda. Yang kebetulan rumahnya ada di pasar ini. "Frangky ayo cepat, semua sudah menunggu." Sambut ketua pemuda. Dia memiliki postur tubuh tegap. Rambut pendek seperti potongan tentara. Wajah standar lah. Gemar memakai baju hijau. Aku di tunggu karena ide ini dariku. Disini aku akan mempresentasikan ide-ide pertandingan yang akan di buat. Menjelang sore rapat selesai. Aku lansung pulang. Di perjalanan pulang bulu kuduk ku sering merinding. Apalagi aku merasa ada yang mengikuti aku. Aku berfikir ini hanya perasaan ku saja. Makanya sampai di rumah aku lansung tidur. Malam hari nya, aku biasa tidur di asrama laki-laki. Biasanya aku keluar sama teman-teman duduk di kedai. Tapi malam ini aku memilih membaca buku yang baru aku beli. Yang di jual oleh kakek-kakek tadi di pasar. Buku ini terlihat sudah usang. Sebenarnya aku agak malas membeli buku ini. Tapi kelihatan si kakek memaksa. Ya udah aku beli saja. judul buku nya THESAURUS BONDO 6000 THN SEBELUM MASEHI Matahari bersinar cukup terik, terlihat sekelompok orang sedang membangun sebuah bangunan yang kerucut seperti pyramid. Namun aneh nya, batu-batu besar berterbangan, kayu- kayu juga berterbangan seperti ada tenaga raksasa yang membawa batu dan kayu tersebut. Kalau di perkirakan berat batu mencapai ribuan kilo. Batu-batu itu tersusun dengan sendirinya di tempat yang di bangun. Sekelompak orang tadi hanya menabuh alat musik sambil mengeluarkan suara-suara dari mulutnya. Batu-batu dan kayu seperti mengikuti alur musik yang di mainkan. Terlihat ditempat yang di bangun seperti ada cahaya yang berbentuk hologram yang menyerupai kerucut dan berbentuk pyramid. Batu-batu itu seperti ada kekuatan besar meletakkannya, dan mengikuti bentuk dan disusun sesuai cahaya hologram. Sepertinya kecanggihan teknologi dizaman ini sudah mencapai puncak nya. Manusia di zaman ini sudah mampu merubah nada suara menjadi gelombang tenaga. Sehingga mampu menggerakkan benda, atau mungkin juga suara mampu merubah medan gravitasi setempat , sehingga mampu menggerakan benda, atau mungkin juga suara mampu merubah atom-atom di sekelilingnya. sehingga energi bisa di timbulkan dari perubahan atom-atom di sekelilingnya. Manusia di zaman itu juga bisa menembus alam empat dimensi. Sehingga tidak lagi memerlukan kendaraan untuk menuju suatu tempat. ************************************* Begitulah pembukaan dari buku itu. Baru membaca pembukaan. Mataku tiba-tiba ngantuk berat. Aku merasa ada di tempat yang aneh tapi indah. Alam sekelilingku terang tapi sejuk. Aku seperti berada di sebuah taman bunga, yang di depan nya ada air terjun. Mungkin karena situasi alam yang indah. Aku merasa sangat nyaman dan tenang. Namun aku tidak mengerti, aku dimana saat ini. Apakah ini hanya mimpi saja. Kalau mimpi kenapa aku sadar. Beberapa pertanyaan datang di benakku. Saat bingung dan senang datang bersamaan. Aku mencium aroma wangi. Aroma yang pernah aku cium di pasar dulu. "Hai Frangky.." Aku mendengar suara di belakang ku. Ternyata aroma harum berasal dari sana. Dari seorang gadis cantik yang berdiri tersenyum menatapku. Aku terpana melihat senyumnya. "Ka..kamu siapa?" Aku agak gagap bertanya. Terus terang aku grogi. Selama aku Hidup baru pertama kali aku melihat ada wanita secantik ini. Dia hanya tersenyum menatapku. Tanpa ada kata yang keluar dari bibir indahnya. Atau gerakan dari tubuh indah nya. Dia hanya diam Aku yang kembali ragu. Jangan-jangan aku sudah mati. Mungkinkah ini surga..? Bukan kah bidadari hanya di surga? Cewek di depanku ini apakah dia bidadari? "hi..hi..hi.." Dia tertawa sembari tangan kanan menutup mulutnya. "Ini bukan sorga, aku bukan bidadari. Namaku Shivana Adriani, panggil saja aku Shiva" Akhirnya suara merdu keluar juga dari bibir indah nya. Eh, tunggu dulu. Aku kan bicara cuma dalam hati. kenapa dia tahu. Apa dia bisa mendengar kata hatiku. "Ya benar Frangky, aku bisa mendengar suara hatimu dengan jelas" Aduh gawat ne, dia bisa mendengar suara hati. Terus aku ada dimana sekarang. "Kamu ada di tamanku. Aku sengaja mengundangmu kesini untuk berkenalan. Apakah kamu mau berkenalan denganku." Jelasnya. Padahal aku masih bicara dalam hati. "Ma..mau" jawab ku singkat. Aku agak tergagap menjawab pertanyaan nya. Siapa juga yang gak mau kenalan dengan wanita secantik dia. Hanya orang gila atau bodoh saja yang gak mau. Dia tersenyum, mungkin dia dengar lagi suara hatiku. Aku menyododorkan tangan kananku. Dan dia menjabat tanganku, seperti salaman biasa. Yang luar biasa sentuhan telapak tangan nya yang lembut. "Frangki.. bangun udah pagi" Suara abdul membangun kan aku. Sial, padahal lagi mimpi indah. Aku bangkit dari tidurku. Dan berjalan menuju rumahku yang tidak terlalu jauh. Dalam perjalanan pulang, aku terpikir dengan mimpi ku semalam. Aku merasa aneh dengan mimpi itu. Mungkin juga itu adalah khayalan ku. Aku mencium telapak tangan kananku. Ada aroma wangi yang tidak asing lagi. Ya, aroma wangi seperti yang aku cium waktu di pasar. Apakah mimpi itu benar adanya. Saat aku memasuki rumahku. Aku merasa ada sedikit getaran di tubuhku. Aku mengerti getaran ini, karena aku belajar silat. Setiap getaran sekecil apapun aku akan merasakannya. Tapi aku tidak begitu menggubrisnya, Aku rasa bukan sebuah bahaya. Bisa saja bapak ngerjain aku kan. "Frangky, kamu gak apa-apa?." Tanya Bapak sambil menatapku tajam. "Gak pa-pa pak. Emang Frangky kayak orang kesurupan" Jawabku bercanda. "Mungkin perasaan bapak aja. Ya sudah sana mandi.." Kata bapak padaku. Pagi ini aku mau antarin bapak kerumah pasiennya. Bapak memang sering menolong orang yang kena guna-guna, santet, sakit biasa. Tapi kadang hanya di upah terima kasih saja. Pernah aku bilang sama bapak untuk membuat tarif pengobatan. Tapi bapak menolak. Meskipun aku gak percaya dengan metode pengobatan bapak. Namun jika menghasilkan uang apa salah nya. Anehnya, Kebanyakan orang yang di obati bapak banyak yang sembuh. Memang tidak semua yang membayar dengan ucapan terima kasih. Ada juga yang mau bayar dengan mahal, eh, bapak malah menolak. Terlalu banyak katanya. Banyak juga dari kalangan atas yang berobat kesini. Aku tetap aja gak yakin. Namun di depan orang, aku pura-pura yakin saja. Hanya aku selalu menolak jika bapak mau menurunkan ilmunya. Aku bilang sama bapak aku belum paham. Ingin rasanya menceritakan semua yang aku alami sama bapak. Tapi nanti malah bapak menyuruh pelajari ilmu ghaib. Karena pertimbangan itu, aku lebih baik memilih diam. "Ayo berangkat..." Ajak bapak, sehabis mandi dan makan. Aku menstater sepeda motorku, menuju rumah pasien nya. Setelah sampai di rumah pasien bapak, aku minta izin sama bapak. untuk ke asrama. Disana pun aku malah akan bingung. Biasanya bapak cukup lama mengobati orang. antara tiga sampai empat jam. Lebih baik aku ke asrama saja. Sesampai di asrama aku ingin melanjutkan buku bacaan semalam. Tapi aku tidak menjumpai buku itu lagi. Padahal semalam aku simpan di tempat tersembunyi. Dan lagi di asrama ini hanya aku yang hobi baca buku. Saat mengingat-ingat dimana aku letak semalam buku itu. Tiba-tiba aku ngantuk. Dan aku tertidur. "Hai Frangky.." Suara yang sangat merdu menyapaku. Aku melihat kebelakang. Di belakang ku telah berdiri Shiva dengan anggun nya. Aku berada di tempat sebelum nya. yaitu di taman bunga kepunyaan Shiva. Beda nya, kali ini dia begitu agresif. Belum sempat aku menjawab nya. Dia memeluk aku. Aku merasa terbang ke awang. Tangan nya bergelayut di pundakku. Aku di ajak nya berjalan ke arah air terjun. Diatas batu warnah merah kami duduk. "Frangky, maafkan aku. Siang ini aku sengaja memanggilmu. Karena terus terang aku rindu." Ucap nya. "Rindu...?" Tanya ku Bukan kah ini hanya mimpi. Tapi kenapa aku sadar dalam mimpi ini. "Benar Frangky. Ini memang di alam mimpi. Tapi aku membawa kesadaran mu kedalam alam mimpi ini". Ucap nya. "Siapa kamu sebenar nya..?." Tanyaku. "Aku adalah putri dari kerajaan kobun dokok. Aku menyukai mu dari awal aku melihat mu. Meskipun kita beda alam. Tapi disini kita bisa bersatu." Sesaat kami terdiam. Di antara diam kami. Aku menyadari sesuatu. Disini tidak ada seekor binatang pun yang aku lihat. Kupu-kupu biasa nya banyak diantara bunga, aku tidak melihat nya. Bahkan nyamuk sama lalat pun tak ada. "Apakah kamu tidak suka padaku Frangky" tanya nya. Aku hanya menatap wajahnya dalam-dalam. Aku takut kecantikan wajahnya adalah jelmaan. Mana tahu dia sebenar nya jelek. "Ini wajahku yang asli frangky, bukan jelmaan" ucapnya. Aku baru ingat jika dia bisa membaca isi hatiku. "Bukan begitu Shiva. Siapa laki-laki yang tidak bahagia jika wanita secantik ini di samping nya. Namun aku hanya merasa aneh saja" Jawabku. "Mungkin kamu merasa aneh Frangky. Tapi nanti saat kamu merindukan aku. Kamu panggil namaku tiga kali. Dan bayangkan seolah-olah kamu memeluk aku. Saat itu matamu akan mengantuk. Dan kita jumpa disini" Dia menatap ku dalam. "Hanya saja kamu jangan memanggilku saat di rumah mu. Dan kamu juga jangan memanggil ku saat jalan" Jelas nya. "Kenapa..?" Tanyaku "Kalau kamu memanggil di rumah mu. Aku tidak bisa masuk kesana. Sebab bapak mu sakti" Katanya. Aku mulai memahami, ternyata selama ini ilmu bapak benar-benar ada. "Kalau di jalan..?" Tanya ku. "Kamu akan lansung tertidur di jalan." Jawab nya. Kami masih saling berpandangan. Tak terasa wajah kami kian mendekat. Dan mencubit lah bibirku di bibirnya. "Frangky, boleh kah aku memanggilmu sayang.." "Ya.." . Jawabku singkat "Sekarang kamu bangunlah" Katanya. Aku terbangun dari mimpiku. Aku ingat bapak mungkin sudah menunggu. Aku mamacu sepeda motorku untuk jemput bapak. Bapak menatapku dengan tajam. Kemudian bapak menaiki motor. Di tengah perjalanan, aku merasa rambutku ada yang menarik Meski hanya selembar. Itu menyebabkan gatal di kepalaku. Atau mungkin saja bapak tidak sengaja mencabutnya. Sesampai di rumah, bapak lansung menuju kamarnya tanpa bicara apa-apa. Apakah sebenarnya bapak tahu tentang kejadian yang aku alami. Tapi aku malas memikirkan itu. Pikiran ku lebih tertuju kepada mimpi yang aku alami siang ini. Apakah kejadian itu benar-benar terjadi. Kalau benar adanya, bagaimana mungkin ada dunia mimpi yang bisa membawa kesadaran. Aku merasa berbagai macam perasaan melandaku. Ada resah, ada takut, bahkan aku juga merasa tidak percaya. Semuanya di luar logika. Bukankah makhluk halus itu, Hanyalah zat Yang tidak sempurna. Bagaimana mungkin zat yang tidak sempurna bisa membawa kesadaran dalam mimpi. Ataukah selama ini aku salah. mungkinkah benar adanya sebuah alam lain di dunia ini. Sebuah alam yang berdampingan dengan kita. Sementara kita tidak bisa melihat nya, tapi dia bisa melihat kita. Aku memang pernah mendengar teori tentang alam empat dimensi. Semua itu kan hanya teori. Jika benar adanya. Bagaimana caranya menyatukan alam berbeda dimensi itu. Aku penasaran, malam ini akan aku coba memanggilnya. Jika aku jumpa dengan nya. Aku akan tanyakan semua padanya. Tanpa terasa malam telah tiba. Rembulan bertakhta di langit dengan ramah menggantikan sang surya. Aku berjalan melewati gelap. Menuju asrama, untuk mencoba segalanya. Kebetulan, disini sepi. ini adalah waktu yang pas untuk mencoba. sebelum teman-temanku pulang dari kedai, yang biasa nya buat bising dan ribut saja. "Shiva..Shiva...Shiva..." Aku benar-benar menghayati namanya. Aku membayangkan seolah-olah aku sedang memeluk nya erat. Mataku tiba-tiba berat karena ngantuk. Dan aku tertidur. "Hai Frangky.." Suara yang sudah aku kenal, tiba-tiba muncul di belakangku. "Kenapa selalu saja muncul nya di belakang..?" Aku berkata dalam hati. " karena kamu membelakang kesini. Coba kamu menghadap. Maka aku akan lansung di depan mu" katanya. Aku sudah tidak heran lagi. Dia bisa mendengar kata hatiku. Tapi aku tidak bisa mendengar kata hati nya. ini sebenarnya gak adil sih. Aku menatap wajahnya. Dia tersenyum.. "Shiva, aku masih belum begitu mengerti apa yang sebenarnya terjadi. Tolong jelaskan padaku, apakah kamu manusia yang sakti, ataukah sejenis lelembut" Tanyaku. "Aku bukan manusia, Aku adalah si bunian" Jawabnya. Mendengar jawaban nya aku merasa takut. Jangan -jangan aku adalah korban dari mereka. Sebab aku sering dengar bahwa sibunian suka menyembunyikan manusia. Bahkan di kabarkan mereka adalah makhluk jahat. Meskipun selama ini aku tidak percaya dengan cerita begituan. Saat kejadian seperti ini. Cerita yang menyeramkan itu teringat. Karena saking takutnya. Aku tersurut mundur beberapa langkah. "Frangky, kamu tidak usah takut. Kami juga seperti kalian, dan kamu tidak akan disakiti apalagi tumbal. Tidak kekasihku." Dia berbicara sambil menatapku. "Aku melakukan ini semua. Karena aku menyukaimu dari awal pertama melihatmu di hari pasar itu." katanya. Aku ingat hari yang dia maksud. Saat aku merasa aneh dan merinding. sebelum rapat itu. "Begini Frangky, jika aku me wujudkan diriku di alam mu. Maka aku akan lemah. Palingan aku bisa hanya sekitar beberapa Jam saja. kemudian aku akan hilang di hadapanmu. Dan jika aku memaksa rohmu ke alam ku. Maka kamu akan mati suri. Sementara aku sangat sayang padamu." Sesaat dia terdiam. "Jangankan untuk membuat mu mati suri. Melihat mu sakit saja aku takkan mampu" Jelas nya. Aku melihat air mata menetes di pipinya. Perlahan rasa takut ku berubah menjadi rasa sayang. Aku merasakan ketulusan dalam bicaranya. Aku mendekatinya dan memeluknya. Dia menangis terisak di pelukkan ku. "Maafkan aku Frangky. mungkin ini sebentuk ke egoisan ku. Memaksamu untuk berjumpa denganku di alam mimpi ini." Dia masih menangis. "Ini aku lakukan karena rasa sayangku. Seandainya kamu sudah menikah atau punya pacar. Aku hanya akan melihatmu saja dari alamku. Bagiku itu cukup" Dia terisak-isak. Aku mengangkat dagu nya, menatap matanya. Kemudian mencium kening nya. "Maafkan aku Shiva. Aku benar-benar belum mengerti kejadian ini" Ucapku. "Gak apa-apa Frangky, andaikan kamu mau pergi, dan tidak lagi mau menemuiku. Aku akan mencoba ikhlas" Ucapnya. "Tidak Dhiva, bukan begitu maksudku. Aku hanya belum terbiasa dengan kejadian ini" Ucapku Aku berusaha menghentikan tangisnya. Karena aku tak pernah kuat melihat wanita menangis. Apalagi wanita secantik dia. "Apakah kita masih bisa jumpa disini..?" Tanya nya. " Ya" Jawabku singkat. Aku yakin dia tak akan mencelakakan ku. Aku melihat ketulusan di wajahnya. Dan lagian dia cantik banget. Wanita idaman ku selama ini. "Tapi Dhiva, ceritakan padaku tentang siapa kamu dan negeri mu." Pintaku. "Baik, tapi kamu harus janji" Ucapnya. " Janji apa...?" Tanyaku. " Tidak takut padaku dan tidak meninggalkan aku" Jawab nya. "Baiklah aku janji" Ucapku sambil mengangguk. Dia terdiam sejenak. "Negeri kami ada di alam yang berdampingan dengan manusia. Terletak di lembah hantu menurut manusia. Kami juga seperti manusia umumnya. Tapi kami tidak memerlukan tekhnologi canggih seperti manusia. Karena tekhnologi tercanggih adalah sihir.Nanti manusia di akhir penemuannya juga mengarah ke sihir. Bagaimana menembus ruang dan waktu. Mungkin memang membutuhkan alat untuk merubah unsur di sekeliling nya" Dia terdiam sejenak "Kami akui manusia adalah makhluk sempurna, semuanya manusia, bisa melakukan apapun sebenarnya. Hanya ke ragu-raguan lah yang membuat manusia itu tidak mampu . Kalau saja manusia mampu mengaktifkan kadar dirinya. manusia akan melebihi kami" "Namun sangat sedikit manusia yang mampu seperti itu. Karena membutuhkan latihan yang panjang. Aku sendiri juga tidak mengerti bagaimana caranya. Aku hanya mendengar penjelasan ini dari yang tetua di negeri kami" Sambungnya. " Negeri kami berbeda dengan kuntilanak gendoruwo atau sejenisnya. Ada yang menyebut kami peri dan macam-macam lain nya." Dia terdiam "Di alam kami juga ada system pemerintahan. Seperti di Negeri kami. System nya adalah kerajaan. Aku adalah anak raja. Masyarakat di negeri kami, yang perempuan cantik-cantik, dan laki-laki jelek semua. Namun kebahagian tetap terjadi dengan mereka yang menikah" " Yang sering menakuti manusia adalah kaum laki-laki dari kami. Dan aku sendiri tidak menyukai mereka." "Apalagi semenjak aku melihatmu. Aku lansung jatuh cinta. Dan akan menjaga cinta ini" Dia menggenggam tanga ku erat-erat. Aku memeluk nya... Kemudian aku terjaga dari tidurku. Ternyata hari sudah siang. Aku termenung dengan mimpi ku semalam. Ternyata semuanya benar. Mungkin aku harus merahasiakan dari siapapun. Bahkan aku akan menemuinya setiap malam. Mungkin ini akan berkelanjutan seumur hidupku. Tapi aku bahagia. Aku pulang menuju rumahku. Saat masuk ke dalam rumah. Aku hanya melihat ibu. Aku tidak melihat bapak. " Bapak mana bu..?" Tanya ku " Mencari ramuan obat.." Jawab ibuku singkat. Kali ini ibu menatapku dengan penuh selidik. " Kamu tidak apa -apa nak..? " tanya ibu. "Gak Pa-pa bu, apa aku kelihatan sakit" Jawab ku sambil tersenyum. Aku menuju kamar mandi. Habis mandi aku makan. Kemudian melanjutkan baca buku pendekar di kamarku. Cuma aku agak kesal. Tiba-Tiba buku yang aku beli kemaren raib entah kemana. Tapi rasanya kurang nyaman baca buku kali ini. Yang dalam benaku hanya terbayang Shiva. Aku meletakkan buku pendekar yang aku baca. Kemudian mencari pena dan buku. Aku mulai menulis. .. ANTARA Terayun.. Aku... mimpi-mimpi datang... Dia... Membawa lena dalam asa... Merubah segala.. Apakah aku jatuh cinta... Dunia kami berbeda... Tapi hatiku berderak, aku tak ingin mengelak... Dia -shiva ratuku, berikan jawaban segala yang hampa... Tak peduli segala apa... Aku dan dia adalah cinta... Waktu tak mau berhenti walau sesaat. Malam tanpa di minta telah datang. Aku yang sudah di asrama tempat tidur kami. Bersiap untuk menuju alam mimpi. Semua teman-temanku telah pergi ke kekedai. Yang tinggal aku sendiri. "Shiva...Shiva...Shiva..." Seperti sebelum nya, tiba-tiba mataku ngatuk. Dan aku tertidur. "Hai sayangku" aku merasakan pelukan hangat dari belakang ku. "Apakah kamu gak rindu denganku" tanya nya sambil bergelayut manja. "Sangat rindu " Jawabku. Kemudian kami menuju batu datar warnah merah dekat air terjun. Baru berjalan beberapa langkah. Tiba-tiba kabut merah menggumpal di hadapan kami. Kabut setinggi tiga meter itu , perlahan menghilang. Seperti tertiup angin, meskipun ditempat ini tidak ada angin. Setelah kabut itu sirna. Tampak disana seorang laki-laki setengah baya. Berambut pendek, berpakaian hijau. Wajah nya banyak kemiripan denganku. Dia menatap kami dengan tajam. Seperti menahan marah. "Bapak.." Teriaku kaget. Shiva sudah siap menyerang. Itu terlihat dari tangan nya yang sudah terkepal. Setelah aku berteriak bapak. Aku lihat tangan nya mengendor lagi. Yang ada hanya ketakutan di wajahnya. "Iblis perempuan biadab, beraninya kau menganggu anakku. Akan kubunuh kau" Teriak bapak penuh emosi. Shiva yang ketakutan, begeser ke belakang ku. Seperti ingin berlindung kepadaku dari amukan bapak. "Pak.." kataku. "Diam kau Frangky, pantas saja pagar ghaibku bergetar saat kau masuk kerumah. Dan kau pun di selimuti unsur ghaib. Kau tahu kalau kalian berbeda alam." Teriak bapak memotong kata-kataku. Padahal aku ingin menjelaskan nya sama bapak. Sebenar nya ini adalah kesalahanku. Seandainya saja aku cerita sama bapak. Mungkin kejadian tidak akan seperti ini. "Iblis perempuan, terima serangan ku. hiaaa.." Bapak seperti terbang ke arahku. dan mengibaskan tangan kirinya kepadaku. Aku merasa ada angin cukup kencang datang ke arahku. Karena aku belajar silat sama bapak. Dengan reflek aku menghindar. Akibat nya Shiva yang berdiri di belakang ku. Seakan terbuka. Bapak menyerang Shiva bertubi-tubi. Sepertinya Shiva enggan melawan bapak. Shiva hanya mengelak tanpa membalas serangan. Sesaat kemudian Shiva menghilang. "Maafkan aku Frangky, aku pulang ke istanaku" Aku mendengar suara shiva seperti dengingan nyamuk di telingaku. "Iblis perempuan, jangan lari kau. Akan aku kejar kemanapun. Aku lacak kau pakai kesadaran mimpi Frangky" Aku lihat bapak mendekapkan tangan di dadanya. Tiba-tiba kabut merah menyilimuti bapak. Sebelum bapak ikut menghilang. Aku merasakan angin mendorong tubuhku. Aku terbangun dari tidurku. Aku lansung berlari menuju rumahku. Sesampai dirumah, aku mencari bapak dan ibuku. Tapi aku tidak melihat mereka. Pintu rumah terkunci. Dan kunci di sembunyikan di bawah pot bunga. Hanya penghuni rumah yang tahu. Namun ini sudah pertanda mereka tidak dirumah. Bapak mungkin saja mengejar Shiva sampai ke alam nya. Aku cemas dan gelisah. Aku tidak ingin bapak celaka. Aku juga tidak ingin shiva terluka. Aku hanya bisa mengutuk diri dengan penyesalan. Seandainya saja aku bercerita pada bapak. Mungkin tidak akan terjadi seperti ini.
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN