Begitu membuka pintu kamarnya, Naya dibuat terheran-heran dengan kesibukan yang dilihatnya bersumber dari kamar Krist. Gadis itu langsung memasang wajah penuh tanda-tanyanya melihat beberapa orang asisten rumah tangga yang hilir-mudik memasuki dan keluar dari kamar itu. Bukan hanya keluar-masuk, mereka juga terlihat sibuk membawa banyak barang, alat pembersih bahkan bedcover dan semacamnya. Sudah jelas kenapa Naya bingung, bukan? Karena kamar itu sejak kemarin jelas adalah kamar yang paling sulit dimasuki oleh siapapun kecuali jika izin sudah didapat dari sang penghuni kamar yakni—Krist. “Pagi, Mbak Naya.” Salah seorang asisten rumah tangga di sana menyapa Naya begitu melihat Naya memperhatikan mereka yang terlihat sibuk karena sesuatu yang berasal dari kamar itu. “Pagi, Bi.” Sapa Naya

