9. Sebuah Perkenalan

1507 Kata

“Kamu bilang, siapa nama kamu tadi?” “Naya. Nama saya Naya.” Naya berdiri kaku di samping ranjang yang di tempati Krist. Setelah panjang lebar ibunya bicara, Krist akhirnya tidak lagi membantah. Pria keras kepala itu memang hanya diam, tapi bagi Rinka itu sudah cukup untuk mengartikan bahwa Krist menyerah dengan argumennya. Intinya, diamnya Krist diartikan oleh Rinka sebagai sikap patuh putra sulungnya itu meski dengan sikapnya yang keras. Dan sebagai ganti rasa terima kasihnya karena Krist tidak lagi mengamuk, Rinka memberikan kesempatan pada Krist dan Naya untuk bicara berdua, meninggalkan dua orang yang terpaut usia 11 tahun itu agar bisa mengenal satu sama lain dan mengerti posisi mereka. Bagaimanapun keduanya akan menjadi partner, membantu satu sama lain dengan kepentingan mereka m

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN