Di kamar mandi, seperginya Naya dari sana, Krist masih termenung diam. Pria itu tidak melakukan apapun dan benar-benar hanya tarikan napas teraturnya yang bisa dilihat. Pria itu mampaknya masih mencerna semua yang terjadi, meski sebelumnya ia sudah bisa menerka apa yang sebenarnya tengah Naya lakukan untuknya. "Dia..." Gumaman Krist hanya berhenti sampai di sana, tidak melanjutkannya dengan suara dan hanya tersimpan dan hatinya yang bisa dibilang saat itu dibuat... Ah bagaimana mengatakannya, ya? Krist yakin dirinya bukan tersentuh, tidak, pria itu rasa ia belum merasakan hingga sejauh itu. Mungkin, jika diungkapkan dengan kata, rasa "terima kasih" memanglah lebih tepat untuk menggabarkannya. Lain Krist yang tengah termenung di kamar mandi, lain juga dengan Naya yang kini justru terlih

