“Nah, kalau ini kamarnya Krist. Yah, nggak ada ngaruhnya sama kamu sih, tapi biar Tante perlihatkan aja. Siapa tahu kamu juga mau mengamati denah kamar ini misalnya, letak ranjangnya, letak kamar mandinya. Lemari Krist dan kebutuhan Krist yang lain, semuanya udah ada di sini. Mungkin kamu perlu tahu karena nantinya kamu yang akan bantu Krist lakuin apapun di kamar ini.” Rinka beralih memasuki kamar di samping kamar Naya—yang seperti dijelaskan adalah kamar dari putra tertua keluarga itu. Mengikuti beberapa langkah di belakang, Naya mengangguk-angguk sambil mengamati setiap detail yang ada di kamar itu. Lebih besar, lebih elegan dan... hm bagaimana Naya mengatakannya, ya? Intinya berbeda dengan kamar Naya tadi, kamar Krist ini lebih terkesan memang kamar seorang pria. Pria dewasa yang men

