“Oke, semuanya. Kita akan coba, let's get rid of one please. Camera… Roll… Ready… And… Action!”
Tembakan kali ini di mulai dengan Kayla yang baru tiba di kantor dan bertemu dengan teman lamanya yaitu Rafael. Mereka mengobrol dan Marianne sangat baik dalam mengatur bahasa tubuh dan intonasi suaranya. Rachman menonton mereka dari monitor dengan fokus seraya mengusap dagunya. Dia sesekali akan mengangguk karena Kayla sangat natural di sini. Semua ekspresi yang dipergunakan Marianne sangat memuaskan Rachman, itu tidak berlebihan seperti di sinetron-sinteron televisi.
Dan saatnya masuklah Aria dari dalam kantor tersebut.
“Kayla, benar?”
Suara lembut dari Aria membuat Marianne yang terpanggil segera mengalihkan wajahnya dari Rafael dan menoleh ke sumber suara seraya berkata, “Benar, saya Ka
