Bab Sebelas

629 Kata
author pov, Tidak lama Vincent membiarkan bibirnya diam berada di leher Sasi karena aroma manis yang menguar menjalari indera penciumannya memaksa Vincent untuk merasakannya. Vincent menghisap dengan kuat leher putih sang isteri dengan sedikit tergesa diawal lalu berubah pelan dan merayu diakhir. Hisapannya berubah jadi jilatan dan cumbuan disemua area leher yang terbuka. Semakin turun kebawah setelah rungunya menangkap satu erangan keluar dari mulut wanita keras kepala dalam dekapannya itu. Kini mulut Vincent berada tepat diatas d**a terbuka Sasi. Bermain- main disana sejenak sambil menyibak leher baju agar tidak ada lagi penghalang pada bukit kembar yang Vincent pastikan ukurannya lebih besar dari apa yang sempat dia fikirkan sebelumnya. Sangat indah dan menggoda dibalik bra hitam berenda yang begitu kontras dengan warna putih bersih kulit Sasi. warna putih yang kemudian berubah kemerahan setelah dijamah oleh mulutnya. Vincent tidak bisa menghentikan apa yang sedang dilakukannya. Niat awalnya hanya ingin sedikit menggoda Sasi yang terus- terusan ingin pulang dan menghindar darinya berubah jadi keinginan untuk melakukan dan merasakan lebih dari sebelumnya. Godaan yang ia ciptakan justru berbalik pada dirinya sendiri. Vincent semakin berani menjamah d**a Sasi hingga ke kulit empuk yang menyembul diatas bra. Kini bukan hanya dari mulut Sasi keluar erangan tapi juga dari mulut Vincent diantara cumbuannya. Gairahnya tersulut kian cepat karena remasan dan sedikit tarikan pada rambutnya yang dilakukan oleh Sasi. Wanita itu sepertinya tidak sadar dengan efek yang ia timbulkan karena perbuatannya tersebut. Begitulah awalnya hingga keduanya hanyut dalam pusaran gairah dan nafsu birahi. Hanyut sehanyut- hanyutnya sampai tubuh keduanya meronta minta dipuaskan sepuasnya. Bahkan rasa sakit yang awalnya dirasakan oleh Sasi tidak jadi penghalang bagi mereka untuk mendapatkan kenikmatan surga duniawi. Meski hampir gagal karena terdorong oleh hasrat yang begitu besar untungnya Vincent masih mampu menahan diri untuk menunggu dan bersikap lembut pada Sasi yang baru mengalami hal tersebut. Vincent jelas sudah tahu kalau wanita yang dinikahinya itu masih sangat polos dan terjaga kesuciannya karena meski mereka tidak pernah berinteraksi secara intim namun mau tidak mau Vincent selalu memperhatikan gestur bahkan pergaulan Sasi selama ini. Wanita itu benar- benar terjaga dan sangat dijaga oleh keluarganya dari pergaulan bebas diluaran sana. Vincent merasa benar- benar bersyukur bisa menikahi Sasi. Penolakan demi penolakan yang diterimanya jadi tidak ada apa-apanya dibandingkan dengan kebahagiaannya saat ini. Setelah ini Vincent akan bersikap lebih baik lagi pada Sasi, isterinya. Khusus bagi Damar, adik iparnya.... Vincent akan mentraktirnya lebih sering sebagai ucapan terima kasih telah menjaga Sasi dengan sangat baik meski tentu saja Damar tidak akan membutuhkan traktiran darinya karena Damar pasti menjaga Sasi bukan untuk orang lain apalagi untuk Vincent. Lagipula Damar sendiri tidak kekurangan uang sama sekali. Sahabatnya itu tidak kalah suksesnya dibandingkan dirinya. Vincent hanya ingin berterima kasih saja karena bagaimanapun ia sangat tahu betapa protektifnya Damar selama ini pada Sasi. Tidak jarang acara kumpul- kumpul mereka jadi kehilangan sosok Damar karena dia harus menjemput ataupun mengantar kakaknya tersebut. Dan, tidak pernah dilihatnya raut kesal dari sahabatnya itu kecuali beberapa kali raut cemas saat kakaknya sulit dihubungi ataupun saat orang tuanya mengabari kalau Sasi tidak kunjung pulang karena terjebak macet maupun tidak mendapatkan taksi online dan lain sebagainya. Vincent menyaksikan segala macam bentuk interaksi kakak beradik tersebut. Damar yang berkepribadian terbuka dan cenderung usil seringkali dijuteki oleh Sasi yang memang bersifat sedikit galak dan jutek. Hubungan keduanya sangat hangat dan dekat sehingga mampu menimbulkan rasa iri dalam diri Vincent yang terlahir sendiri. Banyak moment yang membuat Vincent merasa kurang beruntung karena tidak memiliki saudara kandung tempatnya berbagi rasa bahagia dan kesedihan. Rasa kesepian yang kerap ia rasakan sedikit terobati oleh kehadiran Damar yang sudah dianggapnya lebih dari seorang sahabat. Sekarang mereka benar- benar telah menjadi saudara. Sekali lagi Vincent menatap wanita yang sedang tertidur kecapekan dalam pelukannya lalu melabuhkan ciuman didahi Sasi sebelum memejamkan mata dan menyusul ke alam mimpi. Tbc
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN