1. Apa hal yang lebih berharga dari sebuah nyawa?

1380 Kata
"Apa hal yang lebih berharga dari sebuah nyawa?" "Jika mereka mengatakan kebahagiaan adalah segalanya? Benarkah kebahagiaan itu sebanding dengan sebuah nyawa?" "Lantas, bila kebahagian itu telah diraih, akankah semuanya menjadi sebuah akhir dari tujuan seseorang? Benarkah seseorang akan puas jika ia sudah mendapatkan kebahagiaannya?" Terkadang Raja bertanya-tanya di dalam hatinya, tentang arti dari sebuah kehidupupan, tujuan dari seseorang dalam berjuang dan harapan yang entah bagaimana selalu menjadi sebuah pemicu untuk terus bertahan. Seluruh pertanyaan itu terus berulang entah sampai kapan, mungkin hingga Raja menemukan sebuah jawaban atas rasa penasarannya itu atau mungkin di saat Rasa sendiri mewujudkan kebahagiaannya. Kemudian, yang menjadi pertanyaan besar lainnya adalah, "Adakah di dunia ini yang bisa mewujudkan sebuah kebahagiaan?" Kebahagiaan mungkin adalah salah satu hal yang paling sulit untuk di jabarkan. Mungkin tak ada orang yang bisa benar-benar menjelaskan apa itu kebahagiaan yang sesungguhnya. Tapi, ada satu hal yang pasti dari sebuah kebahagiaan. Hal itu bisa dibilang sebagai terwujudnya sebuah harapan, mimpi, atau tujuan dari seseorang. Kini hal yang mirip seperti mewujudkan kebahagiaan itu pun merebak di internet. Sesuatu yang seketika menarik banyak minat dari warga net. Terdengar ambigu namun terus menarik perhatian. Sebuah tantangan berlangsung di internet, media sosial, laman artikel, hingga beberapa platform video juga ramai tentang tantangan tersebut. "Real Game!" Raja membaca salah satu artikel yang ia baca dari ponselnya. Benar, tantangan itu di sebut sebagai Real Game. Sebuah permainan sesungguhnya dengan rumor luar biasa di balik tantangan tersebut. "Raja, kamu tertarik ikut Real Game?" tanya Cella yang melihat keseriusan Raja saat membaca artikel tersebut. Keduanya sedang berada di sebuah kafe, namun sedari tadi Raja tidak pernah fokus pada Cella, membuat Cella sedikit kesulitan untuk mencairkan suasana. Sikap raja terlalu dingin dan membuat Cella semakin kehabisan pembahasan. Bahkan Raja tak segan-segan membaca artikel di hadapannya saat mereka sedang bersama. "Huffft.. benar-benar pria yang satu ini!" desah Cella yang tak habis pikir dengan apa yang Raja lakukan. Akan tetapi, setidaknya berkat sikap kurang sopan Raja tersebut berhasil membuat Cella memiliki sebuah pembahasan. Tentu, pembahasan tentang Real Game itu memang selalu menjadi topik hangat bagi siapa saja. Mulai dari mereka yang penasaran, hanya sekedar membaca karena lewat begitu saja di beranda media sosial mereka, atau mungkin mendengar begitu saja dari orang terdekat yang mencoba ikut dalam tantangan tersebut. "Kabarnya tantangan yang beredar di internet itu baru sekedar ujian saja!" kata Cella penuh semangat. Raja menatap Cella penuh antusias. Tampaknya berkat hal tersebut menarik perhatian Raja. "Aku dengar, jika orang yang bisa menyelesaikan seluruh tantangan di internet. Mereka akan mendapat undangan untuk mengikuti Real Game. Itu seperti audisi.. audisi.." jelas Cella kemudian. Cella malah terlihat lebih semangat jika dibandingkan dengan Raja yang tadi begitu antusias. Ia pun mulai menjelaskan banyak hal tentang tantangan viral tersebut. "Ada yang iseng mengikutinya, ada yang memang memiliki tujuan tersendiri, karena penasaran dan ada pula yang merasa tertantang untuk mengikuti Real Game. Semua punya alasan tersendiri dan itu benar-benar keren, kan?" Mata Cella bersinar terang saat menjelaskan hal tersebut. Ia bahkan menceritakan jika ada temannya yang juga sedang mengikuti tantangan tersebut dan penasaran dengan apa yang akan mereka dapatkan jika berhasil memenangkan Real Game. "Memang ada hadiahnya?" tanya Raja lagi pada Cella. Sebab selama ini memang banyak istilah "challenge" yang viral dan beredar di internet. Semua dilakukan secara sukarela tanpa ada hadiah yang akan mereka dapatkan. Semata hanya kepuasan diri, ajang pamer kemampuan atau pekerjaan iseng demi popularitas. "Tentu saja ada.. Seperti yang aku bilang tadi. Jika berhasil melakukan tantangan yang saat ini merebak. Kita akan mendapatkan tiket untuk mengikuti Real Game. Lalu, setiap pemilik tiket akan mengikuti game yang sebenarnya dan bagi pemenang dalam Real Game itu akan mendapatkan apapun yang mereka inginkan selama masih bersifat duniawi." Dari pandangan mata Raja terlihat jelas jika ia bingung dengan penjelasan yang Cella berikan. Mungkin ada bagian yang tidak dimengerti oleh Raja dan Cella yang cukup peka itu pun kembali melanjutkan penjelasannaya. "Huffft.. maksudku, yang membuat Real Game ini mungkin orang yang sangat berpengaruh di dunia. Dia mungkin bisa mengabulkan apapun keinginan kita seperti harta atau kekuasaan. Tapi, tentu saja mereka tak bisa mengabulkan permintaan untuk menghidupkan orang mati. Walau mereka mungkin akan mengabulkan jika permintaan itu merupakan sebuah donor organ yang dibutuhkan. Mereka masih bisa mencari pendonor yang cocok tapi belum tentu bisa membuat seseorang hidup abadi atau sejenisnya." Tampaknya penjelasan kali ini cukup dipahami oleh Raja. Ia mengangguk penuh arti dari setiap perkataan Cella dan kembali membaca artikel berisi daftar tantangan yang di berikan secara umum tak memandang usia atau kalangan. Semua bisa mengikuti tantangan tersebut dengan bebas. "Hmmm.. ini info yang aku dapat dari seorang temanku yang merupakan hacker dan ia mendapatkan info dari dark web jika beberapa orang berpengaruh di dunia ini juga adalah mereka yang sudah berhasil menyelesaikan tantangan Real Game." Cella ternyata belum selesai menjelaskan dan ia mulai serius dengan ucapannya. Kala itu sebenarnya Cella dan Raja duduk berhadapan namun Cella kali ini pindah ke samping Raja dan kembali menjelasan sambil setengah berbisik agar tak ada yang mendengarkan pembicaraan mereka. "Semua terbukti karena dari mereka memiliki sebuah tanda yang sama. Sebuah bekas luka (keloid) tang berbentuk seperti sebuah struktur senyawa Kumarin di tubuh mereka dan terkadang mereka juga memakai kaos, topi, atau aksesoris yang adan gambar dari senyawa Kumarin tersebut. Ini masih banyak yang tidak tahu, aku memberi info ini kepadamu karena kita saudara. Tapi, kamu bisa melihatnya sendiri banyak video mereka di internet yang beredar dan ada di antara video tersebut yang pasti terlihat gambar tersebut." Cella yakin akan gambar yang sudah menjadi simbol bagi Real Game tersebut. Ia bahkan menunjukkan beberapa foto dan video yang mudah di temukan di internet tentang apa yang ia katakan tersebut. Sekilas mungkin tidak ada yang aneh, orang tidak akan terlalu fokus pada hal kecil seperti itu. Tapi, jika hal kecil itu ternyata memiliki arti. Maka semua akan berubah, sudut pandang dan pendapat kita tentang hal tersebut juga akan berubah. Fakta tersembunyi yang hanya di ketahui segelintir orang itu sebenarnya memang sudah menjadi bahan pembicaraan yang menjadi rahasia publik, sebagian menganggap jika itu adalah hal kebetulan semata atau ada juga yang menganggap hal tersebut serius. Tapi, terlepas dari pada itu, Real Game nyatanya semakin menarik perhatian banyak orang. Salah satunya adalah Raja, ia turut tertarik dengan apa yang Cella katakan. "Jika kamu ingin mengikutinya tinggal mendaftar saja. Caranya sangat mudah. Kita hanya perlu membuat akun YouToo dan mengupload video di sana secara live saat kita akan melakukan tantangan yang tertera." Senyuman Cella tampak begitu lebar, ia terlihat senang bisa berhasil dekat dengan Raja. Pembicaraan yang mereka lakukan tentang Real Game berlangsung dengan lancar dan siapa sangka setelah kejadian itu. Cella dan Raja benar-benar menjadi akrab. Mulanya Raja memang tidak tertarik akan hal tersebut. Namun, rasa bosan saat ia harus bertemu dengan adiknya membuat Raja tertarik akan hal tersebut. "Akankah Real Game yang akan mewujudkan kebahagiaan seseorang?" Kuatnya perasaan untuk mencari jawaban tersebut membuat Raja semakin tertarik akan tantangan tersebut. Seperti yang adiknya ceritakan tentang alasan orang-orang saat mengikuti tantangan tersebut. Begitu pula dengan Raja, mungkin karena penasaran, karena bosan, terlihat seru, atau karena Raja benar-benar menginginkan sesuatu. Sesuatu yang bahkan belum ia pikirkan apa hal tersebut. Ia mengikuti tantangan tersebut tanpa memiliki tujuan yang pasti. Permintaan yang mungkin akan ia pikirkan jika ia benar-benar bisa menang dalam permainan Real Game tersebut. Satu ibu dan berbeda ayah, itulah hubungan antara Raja dan Cella. Ayah dan ibu Raja bercerai dan ia telah menikah lagi dengan pria lain dan lahirlah Cella. Karena biar bagaimana pun mereka berasal dari satu rahim yang sama. Ibu Raja meminta agar Raja juga dekat dengan Cella adiknya. Hal itu juga di lakukan oleh sang ibu agar hubungan mereka semakin erat. Raja dan ibunya masih sering menyapa dan bertemu. Walau terkadang mereka tidak bertemu, tapi Cella selalu akan bertemu dengan Raja sesuai jadwal yang mereka atur. Baru kali ini lah, keduanya saling bertemu di luar jadwal yang ditentukan dan semua itu berkat sebuah tantangan yang viral di internet. Cella sungguh bersyukur akan hal itu, sebab sejak awal ia bertemu dengan sang kakak. Cella sangat ingin dekat dengan pria pendiam itu. "Baiklah, aku sudah membantumu untuk membuat akunnya. Aku juga akan menjadi kameramen untukmu." "Hmmm.. jika menang jangan lupakan aku. Oke!" Cella mengedipkan matanya dengan genit membujuk sang kakak untuk tidak melupakan jasanya, dan tantangan pertama dalam audisi Real Game itu pun dimulai ... .... Raja Live on YouToo
Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN