44. Flashback

2787 Kata

Kai tidak pulang. Dan kini tatapan Rahee kosong ke depan, menerawang. Setelah beberapa menit lalu kehormatannya Sehun hilangkan. Ya. Benar-benar dilakukan. Bukan b******a, tapi s*x. Yang mana tidak ada cinta dalam sebuah hubungan intim barusan. Mungkin sejenis perkosa? Sebab mahkotanya Sehun renggut dengan paksa. Air mata Rahee kembali jatuh. Detik di mana Sehun datang setelah membasuh tubuh. “Nggak usah cengeng, selaputnya nggak bakal balik lagi sekalipun kamu nangis,” desis Sehun menyentak keterdiaman Rahee. Rahee kontan berguling, memunggungi Sehun, dia abai pada semua kalimat yang teman kakaknya katakan. Dia terus menangis. Selain sakit di inti tubuh, inti kehidupan alias jantung hatinya saja dirasa sakit. Sangat. Rahee bahkan merasa seperti dicabut arwahnya secara paksa dari raga

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN