N O T E: Alur maju - mundur. Happy Reading! *** *** *** Malam itu, hari di mana Arka membawa Neta ke vila, yakni saat Arka dengan berani membenamkan pusat tubuhnya di kepunyaan Neta. Oh, itu perasaan yang sulit Arka jabarkan. Melihat Neta menangis sambil melirih sakit. Yang Arka tenangkan dengan kecup dan bisik menggelitik. Arka sendiri dirasa ambyar akal sehatnya, apalagi Neta yang sedang Arka belah dua di bawah sana. “Pelan aja, Arka!” “Ini aku pelan.” Begitu kira-kira pengalaman pertama Arka. Degup jangung menggelora seiring nafsu dan rasa penasarannya. Dia gagahi Netalia. Melupakan pesan mama untuk tidak merusak wanita. “Arka, sakit!” “Jangan tegang, biar nggak sakit.” Dan Arka jatuhkan bibirnya di atas kening Neta. Lama, sambil bagian bawah tubuhnya bergerak seirama

