Chapter 47. Keputusan Orangtua

2078 Kata

Raya dan Liris berjalan di depan. Mereka masih membicarakan tentang kondisi Rusmi. Sedang Dikara berjalan dengan Arkian. Dia sesekali menatap heran tangan Papanya yang terasa basah. "Beli nasi kuning di sini berapa, Ra?" tanya Bi Liris. "Masih lima ribu. Temannya tempe orek, sambal, telur dadar sama kerupuk, Bu. Masih murah dan kenyang. Lain kalau di tengah kota. Nyari yang sepuluh ribu saja susah," jawab Raya. "Enggak masak?" Liris mengusap punggung Raya. "Mau masak sup sama telur rebus nanti siang. Ibu kebetulan mau nasi kuning tadi. Kemarin pagi-pagi sudah minta tumis keciwis. Sejak sakit Ibu kalau makan request menu. Padahal saat sehat dulu boro-boro. Ditawarin saja jawabnya bebas, yang penting makan," cerita Raya. "Maklum, semakin sepuh orang akan kembali lagi ke masa muda.

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN