Hari yang Buruk

1302 Kata

   Setelah beberapa lama Bintang menyusuri rumah sakit guna mencari keberadaan Adryan, akhirnya Bintang mendapati Adryan yang sedang duduk termenung sembari bertopang dagu di sebuah bangku taman rumah sakit. Dengan langkah kilat, Bintang berjalan menghampirinya.    “Aku boleh duduk?” ucap Bintang membuat Adryan mengalihkan fokusnya. Adryan mendongak untuk melihat sosok di balik pemilik suara itu.     Dilihatnya Bintang sedang tersenyum tulus padanya. Adryan mengangguk dan menepuk tempat kosong di sampingnya. “Silakan.”    Bintang pun duduk di sebelah Adryan. “Terima kasih.”    Adryan melirik Bintang sekilas. Sedetik kemudian, dirinya kembali mengedarkan pandangannya ke penjuru taman.    “Kamu ngapain ke sini? Entar pacarmu ngamuk. BTW, selamat atas kembalinya hubungan kalian,’ ujar Ad

Bacaan gratis untuk pengguna baru
Pindai untuk mengunduh app
Facebookexpand_more
  • author-avatar
    Penulis
  • chap_listDaftar Isi
  • likeTAMBAHKAN